Gubernur Ondo, Lucky Aiyedatiwa, mengatakan pemerintahannya sengaja dan teliti dalam mencegah situasi darurat, terutama banjir, dengan menyatakan pemerintahnya akan terus mengadopsi langkah-langkah proaktif untuk melindungi nyawa dan harta benda.
Ia mengatakan ini pada hari Minggu, saat menerima delegasi dari Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) dan Kelompok Bank Dunia selama kunjungan sopan, menjelang upacara pelepasan proyek Kesiapan Darurat dan Respons (EPR) di negara tersebut.
Menyambut tim tersebut, Aiyedatiwa menggambarkan masuknya Ondo State sebagai salah satu dari tujuh negara bagian yang dipilih untuk proyek ini sebagai kehormatan, menyebutkan bahwa hal itu bukan karena negara bagian tersebut paling rentan terhadap bencana, tetapi karena sikap proaktifnya dan komitmen pemerintahannya dalam pencegahan bencana.
Kami sengaja dan teliti dalam mencegah keadaan darurat, terutama di bidang pengendalian banjir. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Infrastruktur bekerja sama untuk mengerahkan mesin perahu rawa kami untuk penerapan saluran yang luas sebelum hujan mulai.
"Inilah sebabnya kami hampir terhindar dari banjir besar tahun ini, kecuali kenaikan tingkat air di daerah-daerah sungai," kata gubernur tersebut.
Aiyedatiwa juga menyoroti respons cepat negara terhadap kejadian terbaru di mana angin kencang merusak menara Bandara Akure, sehingga operasi normal dapat dipulihkan dalam tiga hari untuk menghindari gangguan perjalanan udara.
Gubernur menyampaikan penyesalan atas insiden laut yang berlangsung lama di komunitas Aiyetoro, menggambarkannya sebagai situasi yang memprihatinkan yang telah mengabaikan tindakan sebelumnya.
"Kasus Aiyetoro adalah masalah besar yang memerlukan desain yang cermat. Tidak ada tindakan nyata yang dilakukan sebelumnya, tetapi dengan pendekatan saat ini, saya percaya kita akhirnya akan memberikan solusi yang berkelanjutan bagi Aiyetoro dan komunitas lain yang terkena dampak," Aiyedatiwa menjamin.
Gubernur meminta warga untuk mendukung upaya pemerintah dengan tidak membuang sampah ke saluran drainase atau membangun struktur yang dapat menghalangi aliran air dan memperparah banjir.
Sebelumnya, Direktur Perencanaan, Penelitian, dan Peramalan NEMA, Tuan Badele Onimode, menjelaskan bahwa proyek EPR yang didukung oleh Bank Dunia dirancang untuk membantu Negara Ondo mengembangkan rencana respons darurat yang kuat.
Menurutnya, proyek tersebut akan melibatkan pemetaan bahaya, sosialisasi masyarakat, pengumpulan dan analisis data, serta pelatihan penduduk mengenai tindakan respons yang tepat selama bencana.
Ia berkata, "Proyek ini berlangsung hanya di tujuh negara bagian di Nigeria, dan Ondo dipilih karena komitmen pemerintah daerah terhadap persiapan bencana. Bank Dunia juga akan mengidentifikasi proyek-proyek spesifik di negara bagian tersebut untuk dukungan yang mungkin,"
Ia meminta pemerintah negara bagian untuk memastikan kelangsungan proyek tersebut dengan mengintegrasikannya ke dalam rencana pembangunan jangka panjangnya.
Mengenai peran Bank Dunia dalam proyek tersebut, Tuan Francis Nkoka menjelaskan bahwa mandat lembaga tersebut bukan hanya memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah daerah dan pemerintah federal, tetapi juga menawarkan dukungan teknis.
"Dalam diskusi kami dengan NEMA, kami menyadari pentingnya menekankan persiapan yang kuat. Namun, kami juga memahami bahwa meskipun usaha terbaik kami, bencana masih bisa terjadi. Oleh karena itu, kami harus memperkuat kemampuan untuk merespons secara efektif ketika terjadi," kata Nkoka.
Ia menambahkan bahwa Bank Dunia akan bekerja sama erat dengan NEMA untuk memandu proses tersebut, memberikan keahlian teknis dalam penilaian kesiapsiagaan serta dalam meningkatkan kemampuan respons darurat.
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. (Syndigate.info).