Ambal, Makanan Khas Tolitoli dengan Aroma Menggugah Selera

Featured Image

Makanan Tradisional Khas Tolitoli yang Menyentuh Hati

Jika Anda berkunjung ke Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan tradisional yang bernama Ambal atau sering juga disebut Bayii. Kudapan khas ini bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas budaya yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Ambal biasanya dibuat dalam momen-momen penting, mulai dari acara keluarga hingga perayaan adat. Aroma harum yang muncul saat dipanggang di atas tungku kayu membuat siapa pun yang lewat tak kuasa menahan diri untuk mencobanya. Rasa dan aroma yang khas menjadikannya sebagai salah satu makanan yang paling diminati oleh penduduk setempat maupun para pengunjung.

Bahan dasar ambal cukup sederhana, namun rasa yang dihasilkan begitu khas. Perpaduan antara kelapa parut, tepung beras, dan gula memberikan cita rasa gurih-manis yang lembut di lidah. Ditambah proses pemanggangan tradisional, menjadikan ambal semakin istimewa dan memiliki ciri khas tersendiri.

Di beberapa daerah, ambal kerap dijajakan di pasar tradisional. Penjual biasanya sudah terbiasa memanggangnya langsung di tempat, sehingga aroma asap kayu dan harum kelapa bakar menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli. Proses pemanggangan ini tidak hanya memberikan rasa yang autentik, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang unik dan menyenangkan.

Bentuknya sederhana, namun kelezatannya tak perlu diragukan. Ambal seringkali menjadi teman minum kopi atau teh di sore hari. Tidak sedikit pula perantau asal Tolitoli yang selalu merindukan panganan ini sebagai pengobat rindu kampung halaman. Bagi mereka, ambal bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kehangatan dan kenangan masa lalu.

Keunikan ambal bukan hanya pada rasanya, melainkan juga proses pembuatannya. Di beberapa desa, masyarakat masih mempertahankan cara lama dengan memanggang ambal di atas bara api, bukan kompor modern. Hal inilah yang membuat cita rasanya tak tergantikan dan memiliki nilai historis yang tinggi.

“Kalau dipanggang pakai kayu, wangi kelapanya lebih keluar. Orang kampung sini lebih suka begitu karena rasanya lebih otentik,” ujar Nurhayati, salah seorang pedagang ambal di Pasar Susumbolan, Tolitoli.

Kini, ambal mulai dilirik wisatawan sebagai salah satu kuliner khas yang layak dijadikan oleh-oleh. Meski sederhana, kehadirannya selalu berhasil menghadirkan rasa hangat, baik di lidah maupun di hati. Banyak orang yang menganggap ambal sebagai makanan yang mengingatkan mereka akan kebersamaan dan kekeluargaan.

Bagi Anda yang penasaran, berikut resep sederhana membuat ambal khas Tolitoli di rumah:

Resep Ambal Khas Tolitoli

Bahan-bahan: - 500 gram kelapa parut (setengah tua) - 250 gram sagu/tepung sagu - 200 gram gula merah (sisir halus) - ½ sdt garam - Daun pisang secukupnya untuk alas

Cara Membuat: 1. Campurkan kelapa parut, sagu, ikan Ilatan (teri) mentah atau bisa juga gula merah, dan garam dalam wadah besar, aduk hingga rata. 2. Ambil daun pisang, taruh adonan secukupnya lalu bungkus atau bentuk pipih sesuai selera. 3. Panggang di atas tungku kayu atau wajan datar (tanpa minyak) dengan api kecil. 4. Balik hingga kedua sisi matang merata dan harum semerbak tercium. 5. Sajikan hangat bersama kopi atau teh.

Dengan resep ini, Anda dapat mencoba membuat ambal sendiri di rumah. Rasanya yang lezat dan aroma yang menggugah selera pasti akan membuat Anda merasa seperti berada di kampung halaman Tolitoli.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.