
Anggaran Pendidikan 2026 Ditetapkan sebagai yang Terbesar dalam Sejarah
Anggaran pendidikan yang tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026 mencapai sebesar Rp 757,8 triliun. Anggaran ini menjadi anggaran pendidikan terbesar dalam sejarah Indonesia. Penetapan anggaran tersebut dilakukan untuk memenuhi komitmen pemerintah dalam menyalurkan 20 persen dari APBN untuk sektor pendidikan.
Dalam penyampaian Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk mengalokasikan dana pendidikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Anggaran ini akan digunakan untuk berbagai program dan kebutuhan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Tujuh Komponen Utama dalam Anggaran Pendidikan
Anggaran pendidikan 2026 dialokasikan untuk tujuh komponen utama, yaitu:
-
Meningkatkan kualitas sekolah/kampus
Dengan peningkatan fasilitas dan infrastruktur, sekolah dan kampus akan lebih siap mendukung proses belajar mengajar yang optimal. -
Merupakan renovasi 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah
Proses renovasi ini bertujuan untuk memastikan kondisi bangunan yang layak dan aman bagi siswa serta guru. -
Memperkuat kompetensi dan kesejahteraan guru
Dana ini akan digunakan untuk pelatihan, pengembangan karier, serta meningkatkan kesejahteraan guru baik ASN maupun non-ASN. -
Beasiswa bagi siswa dan mahasiswa Program Indonesia Pintar (PIP)
Sebanyak 21,1 juta siswa akan menerima beasiswa untuk mendukung akses pendidikan yang merata. -
Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah
Sebanyak 1,2 juta mahasiswa akan mendapatkan bantuan melalui KIP Kuliah, sehingga dapat melanjutkan studi tanpa kesulitan finansial. -
Tunjangan Profesi Guru ASN Daerah
Tunjangan ini diberikan untuk memberikan perlindungan ekonomi dan motivasi kepada guru-guru di daerah. -
Target penerima beasiswa LPDP 2026
Tercatat sebanyak 4.000 mahasiswa akan menerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Selain itu, anggaran pendidikan juga digunakan untuk pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda, 80 Sekolah Unggulan Garuda Transformasi, serta SMA Taruna Nusantara Terintegrasi. Selain itu, pemerintah juga berencana menambah fakultas kedokteran di beberapa perguruan tinggi.
Fokus pada Kualitas Guru dan Pendidikan Vokasi
Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa anggaran pendidikan tidak hanya digunakan untuk pembangunan fisik, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pidatonya, ia menjelaskan bahwa anggaran akan dialokasikan untuk:
- Peningkatan kualitas guru, termasuk pelatihan dan penguatan kompetensi.
- Perkuatan pendidikan vokasi, agar lulusan memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
- Penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan industri dan pasar kerja.
Selain itu, anggaran juga digunakan untuk program beasiswa, seperti Program Indonesia Pintar yang akan membantu 21,1 juta siswa dan KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa. Untuk fasilitas sekolah dan kampus, alokasi dana mencapai Rp 150,1 triliun. Sementara untuk gaji, pelatihan, dan kesejahteraan guru serta dosen, dana yang disiapkan adalah sebesar Rp 178,7 triliun.
Program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda
Di bidang pendidikan, Presiden juga menyebutkan adanya program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses pendidikan yang berkualitas, baik di kota maupun daerah. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan di seluruh Indonesia.