- Dua teman sebidang rumah diusir dari rumah
- Sebagian atap terlepas dari dinding
Dua teman sebidang rumah diusir dari tempat tinggal mereka hanya dengan pemberitahuan sehari setelah sebagian langit-langit lepas dari dinding dan rumah mulai tenggelam.
Ben Pierpoint dan Dino Dimitriadis awalnya bahagia ketika pindah ke rumah yang direnovasi di Marrickville, diSydney'Inner West', dua tahun yang lalu.
Setahun kemudian, mereka mulai memperhatikan retakan kecil di dinding yang mereka anggap hanya keausan normal.
Tetapi pada 22 Juli tahun ini, dinding Tuan Pierpoint lepas dari langit-langit dan rumah tersebut tenggelam sejauh enam sentimeter.
Ia mengatakan telah terbentuk 'celah yang signifikan' di tempat dinding terputus dari langit-langit.
Mereka segera memberi tahu pemilik tanah mereka, dan seorang insinyur menyatakan bahwa rumah itu tidak lagi aman untuk ditinggali, jadi mereka memiliki 24 jam untuk membawa barang-barang mereka dan pergi.
Pasangan itu bertanya-tanya apakah pekerjaan konstruksi di sebelah, di mana lubang sepanjang 10 meter digali untuk tempat parkir basement, menyebabkan kerusakan pada rumah sewa mereka.
Mereka mempertanyakan apakah penggalian menyebabkan kegagalan rembesan, yang berarti tanah di bawah properti sekitar mengalami penurunan, menyebabkan dinding mereka terpisah dari langit-langit.
Mereka mengajukan klaim ganti rugi kepada perusahaan asuransi pemilik, tetapi ditolak karena perusahaan asuransi berargumen bahwa kerusakan itu hanya keausan normal.
Pak Pierpoint mengatakan itu adalah pengalaman yang "traumatis" yang memaksa mereka menghabiskan ribuan dolar untuk jasa pindah, unit penyimpanan, dan akomodasi sementara, dan mereka juga dipaksa mengambil cuti dari pekerjaan.
NSW Fair Trading, Dewan Inner West dan Komisi Bangunan semua mengatakan kepada mereka bahwa tidak ada yang memiliki tanggung jawab hukum untuk memberi kompensasi secara finansial.
NSW Fair Trading mengatakan Undang-Undang Sewa Perumahan tidak mencakup hubungan dengan pihak ketiga.
Tuan Pierpoint dan Tuan Dimitriadis mengatakan situasi mereka menunjukkan kelemahan dalam hukum sewa.
Hukum menyatakan bahwa pemilik properti memiliki kewajiban hukum untuk menyediakan rumah yang aman, tetapi jika menjadi tidak layak huni dan berbahaya untuk ditinggali, mereka dapat mengakhiri hak sewa secara langsung.
Tuan Pierpoint dan Tuan Dimitriadis ingin mendapatkan kompensasi, tetapi perang hukum melawan pemilik properti mereka, atau pihak ketiga, akan terlalu mahal.
Kepala eksekutif Tenants' Union of NSW, Leo Patterson Ross, mengatakan kepada Sydney Morning Herald bahwa biaya tindakan hukum melebihi jumlah yang ingin dibebankan kepada orang-orang.
'Hanya biaya administrasi saja bisa dimulai dari 500 dolar, dan itu sebelum Anda menyewa seorang pengacara – mungkin banyak orang yang tidak akan melanjutkannya karena biaya tinggi dan risiko kegagalan,' katanya.
Pak Pierpoint dan Pak Dimitriadis mengatakan hal-hal akan hanya 'semakin buruk dan semakin buruk, kecuali sesuatu berubah'.
Mereka meminta pemerintah untuk mengamandemen undang-undang sewa agar memberikan jaring pengaman bagi penyewa jika mereka diusir karena alasan di luar kendali mereka.
"Atau, memaksa asuransi pemilik properti menanggung biaya tersebut - tapi kita semua tahu perusahaan asuransi akan melakukan apa saja agar tidak harus membayar apa pun," kata Pierpoint kepada Sydney Morning Herald.
Jika kami tidak memiliki kemampuan keuangan untuk berpindah dengan cepat, barang-barang kami akan berada di jalan. Jika kami tidak memiliki komunitas dan teman-teman di sekitar kami, kami sebenarnya akan menjadi pengemis.
Banyak penyewa lainnya mengalami masalah dengan kualitas rumah sewaan mereka.
Ksenia Pavlovskaya, 43 tahun, sebelumnya mengklaim bahwa dia mengalami masalah kesehatan karena jamur di unitnya di North Curl Curl, di daerah Northern Beaches yang hijau di Sydney.
Daily Mail Australia menghubungi Tuan Pierpoint dan Tuan Patterson Ross untuk komentar lebih lanjut.
Baca lebih banyak