
Leeds United Mengincar Noah Okafor dari AC Milan
Leeds United dikabarkan sedang menjajaki kemungkinan transfer striker Swiss, Noah Okafor, dari AC Milan. Klub asal Yorkshire ini tengah bersiap menghadapi laga perdana mereka di Premier League musim 2025/2026, yang akan digelar melawan Everton pada Senin malam. Pembicaraan awal antara kedua klub telah dimulai, menunjukkan bahwa Leeds tertarik untuk memperkuat lini serang mereka.
Manajer Leeds, Daniel Farke, menyatakan kepuasan terhadap aktivitas transfer klubnya selama musim panas. Delapan pemain baru telah didatangkan, termasuk Dominic Calvert-Lewin, mantan penyerang Everton yang kini akan bersaing dengan Joel Piroe dalam posisi ujung tombak. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa Leeds juga mempertimbangkan opsi lain, yaitu Noah Okafor, penyerang AC Milan yang lebih ambisius.
Okafor, yang berusia 24 tahun, pernah dianggap sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di Eropa ketika bermain untuk Red Bull Salzburg. Ia mencatatkan 34 gol dan 23 assist dalam 110 penampilannya. Namun, setelah bergabung dengan AC Milan pada Juli 2023, performanya tidak sesuai ekspektasi. Dalam 54 pertandingan bersama Rossoneri, ia hanya mencetak tujuh gol dan lima assist, dengan hanya 12 kali tampil sebagai starter.
Selama masa peminjamannya ke Napoli di akhir musim 2024/2025, Okafor hanya mendapatkan 36 menit bermain dari empat kali masuk sebagai pengganti di Serie A. Meski sempat tampil sebagai pengganti dalam laga Coppa Italia melawan Bari, posisi pemain ini tetap di urutan bawah skema taktis pelatih baru AC Milan, Massimiliano Allegri.
Leeds Butuh Solusi Serangan
Musim baru Premier League membutuhkan Leeds untuk memperkuat lini serang. Kehadiran Dominic Calvert-Lewin memberikan opsi tambahan di posisi ujung tombak, namun manajer Daniel Farke ingin lebih banyak variasi. Okafor diharapkan bisa menambah kreativitas dan fleksibilitas serangan, terutama karena kemampuannya mencetak gol dari berbagai posisi.
Okafor membutuhkan kesempatan bermain rutin, mengingat ia hanya mencatatkan 1.609 menit bermain dalam dua musim terakhir. Leeds bisa menjadi tempat yang ideal, asalkan Farke memandangnya sebagai pilihan utama. Namun, status tersebut masih belum pasti karena kompetisi di lini depan cukup ketat.
Sumber yang dekat dengan klub menyebut Leeds siap menilai situasi dengan cermat sebelum mengajukan tawaran resmi. Klub ingin memastikan bahwa investasi yang dikeluarkan untuk Okafor sepadan dengan kontribusi yang bisa diberikan, baik di Premier League maupun kompetisi domestik lainnya.
Okafor, Peluang Baru atau Risiko?
Okafor pernah digadang-gadang menjadi bintang masa depan Eropa, sehingga namanya sempat dikaitkan dengan sejumlah klub besar. Namun, pengalaman di Italia menunjukkan bahwa penyerang ini membutuhkan klub yang memberi menit bermain konsisten agar kariernya bisa kembali melesat. Leeds United, yang tengah membangun skuad kompetitif di bawah Farke, bisa menjadi tempat tersebut, asalkan kondisi bermain reguler terpenuhi.
Laporan media Inggris menyebut bahwa Okafor harus mempertimbangkan opsi klub yang memungkinkan dia tampil setiap minggu. Leeds, dengan rencana penggunaan permanen, bisa jadi opsi menarik jika Farke memang menjadikan Okafor sebagai pemain pilihan utama. Jika tidak, transfer ini berisiko menjadi jalan buntu bagi kedua belah pihak.
Strategi Transfer Leeds
Farke dan tim manajemen Leeds terlihat berhati-hati dalam menavigasi sisa jendela transfer. Delapan pemain baru yang sudah didatangkan termasuk nama-nama yang siap memberikan dampak langsung di Premier League. Namun, kehadiran Okafor akan memberi dimensi berbeda, terutama di lini serang yang membutuhkan kecepatan, kreativitas, dan kemampuan finishing yang tajam.
Sumber media menyebut Leeds sedang mempertimbangkan biaya transfer, durasi kontrak, dan peran yang akan diberikan kepada Okafor. Klub tidak ingin mengulang kesalahan membeli pemain yang tidak menyesuaikan diri dengan Liga Inggris, mengingat adaptasi pemain asing di Premier League kerap menjadi tantangan tersendiri.
Selain itu, Leeds juga harus mempertimbangkan tekanan kompetisi. Premier League menuntut performa konsisten, dan setiap tambahan pemain baru harus langsung memberi kontribusi. Jika Okafor bisa menembus tim utama secara reguler, potensi dampak positifnya cukup besar.
Kesempatan atau Tantangan?
Pembicaraan awal antara Leeds dan Milan membuka pintu peluang bagi kedua belah pihak. Leeds mendapatkan opsi untuk memperkuat lini depan, sementara Okafor memiliki kesempatan untuk menghidupkan kembali karier yang sempat tersendat di Italia. Namun, transfer ini juga sarat risiko. Jika pemain Swiss itu gagal menyesuaikan diri dengan taktik Farke atau Premier League, maka investasi ini bisa menjadi beban finansial dan taktik bagi klub.
Para pengamat sepak bola Inggris menilai, keberanian Leeds untuk menggaet Okafor menunjukkan ambisi klub untuk tidak sekadar bertahan, tetapi bersaing di papan tengah hingga atas Premier League. Kesuksesan transfer ini bisa menjadi indikator kemampuan klub dalam merancang strategi jangka panjang.
Dengan sisa jendela transfer yang makin menipis, Leeds United harus cepat menentukan sikap. Apakah mereka akan mengeksekusi transfer Noah Okafor dan memberinya peran utama, atau menunggu opsi lain yang lebih aman dan hemat biaya.
Okafor menghadapi keputusan penting: mencari klub yang memberinya kesempatan bermain reguler dan memulai kembali karier, atau tetap di Milan dan menghadapi kompetisi yang semakin ketat. Leeds, di sisi lain, melihat pemain Swiss itu sebagai potensi tambahan kualitas di lini depan.
Jika transfer ini terealisasi, Okafor bisa menjadi salah satu pembelian menarik musim panas 2025, sekaligus bukti ambisi Leeds untuk tidak hanya bertahan di Premier League, tetapi juga bersaing secara kompetitif. Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dari Daniel Farke dan tim manajemen Leeds.