Penanganan Insiden Kekerasan Terhadap Wartawan dan Tim KLHK
Beberapa anggota Brimob dengan inisial TG dan TR kini sedang menjalani pemeriksaan oleh Polda Banten terkait kejadian kekerasan yang menimpa sejumlah wartawan dan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) di Kabupaten Serang. Tindakan ini diambil sebagai respons cepat dari aparat kepolisian, mengingat kasus tersebut telah menjadi perhatian publik dan dinilai merusak citra penegakan hukum.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengabaikan jika ada anggota polisi yang terlibat dalam tindakan pelanggaran. Ia menyatakan komitmen pihaknya untuk menjalankan proses hukum secara profesional dan transparan, termasuk terhadap anggota sendiri.
“Kami berkomitmen menjalankan proses hukum secara profesional dan transparan, termasuk kepada anggota sendiri,” ujar Didik. Ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya. “Percayakan prosesnya kepada kami. Jika ada pihak yang dirugikan, silakan membuat laporan resmi agar penanganannya berjalan sesuai ketentuan hukum,” tambahnya.
Latar Belakang Kejadian
Sebelumnya, insiden terjadi saat tim KLHK mendatangi PT Genesis Regeneration Smelting (GRS) di Kecamatan Jawilan untuk menindaklanjuti dugaan pencemaran lingkungan. Aksi penolakan dari pihak keamanan perusahaan akhirnya berujung pada pengeroyokan terhadap empat humas KLHK dan seorang wartawan yang sedang meliput.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, menyebut bahwa pengeroyokan dilakukan oleh petugas keamanan perusahaan bersama beberapa pihak lain. Selain itu, polisi juga menduga adanya keterlibatan oknum organisasi masyarakat (ormas). “Nama-nama pelaku sudah kami kantongi dan akan segera kami tindak,” tegas Condro.
Perusahaan yang Sudah Dikenai Tindakan Sebelumnya
Berdasarkan keterangan dari KLHK, perusahaan GRS sudah pernah dipasang garis polisi pada Februari lalu karena terbukti melakukan pencemaran lingkungan. Namun, meskipun demikian, perusahaan tersebut tetap beroperasi. Saat tim datang untuk menutup paksa, terjadi penolakan yang berujung pada keributan.
Langkah yang Dilakukan Polisi Saat Ini
Kini, fokus kepolisian adalah menyelesaikan penyelidikan terkait kejadian tersebut. Selain itu, pihak kepolisian juga memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan hukum. Seluruh pihak yang terbukti bersalah, baik sipil maupun aparat, akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Proses hukum yang transparan dan profesional menjadi prioritas utama bagi pihak kepolisian. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum yang ada serta memberikan rasa aman bagi semua pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut.