Hong Kong secara cepat muncul sebagai destinasi utama bagi individu-individu kaya raya (UHNWIs), yaitu mereka yang memiliki aset bersih lebih dari 30 juta dolar (sekitar 41 miliar won).
Menurut perusahaan kekayaan global Altrata, hingga tahun lalu, 12.546 orang UHNWIs tinggal di Hong Kong, menjadikannya populasi UHNWI terbesar pertama di Asia dan kedua terbesar di dunia.
Tetapi ini bukan hanya tentang angka. Ini tentang apa yang diwakili Hong Kong: kombinasi langka dari akses ke keuangan global, efisiensi pajak, kepastian hukum, dan koneksi elit — semuanya dalam jarak 4 jam penerbangan dari Seoul.

Hong Kong: Bukan Hanya Pusat Keuangan — Pusat Komando untuk Kekayaan Keluarga
Hong Kong adalah rumah bagi lebih dari 70 bank terkemuka di dunia dari 100 bank teratas, serta menjadi tempat kedudukan lembaga Korea terkemuka seperti KDB, Woori Bank, dan KEB Hana. Namun yang benar-benar membedakan kota ini adalah kedalaman keahliannya — dengan lebih dari 267.000 profesional keuangan di berbagai bidang hukum, pajak, manajemen aset, dan perencanaan suksesi.
Ekosistem ini adalah alasan mengapa keluarga miliarder global memilih Hong Kong sebagai basis untuk kantong keluarga tunggal mereka (SFO) — entitas swasta yang mengelola segala sesuatu mulai dari investasi hingga filantropi, suksesi, dan struktur global.
Hong Kong adalah pusat manajemen kekayaan luar negeri terbesar di Asia, dan yang terbesar kedua di dunia setelah Swiss.
Keunggulan utama lainnya adalah berbagai kesempatan investasi yang tersedia di Hong Kong. Lebih dari 2.600 perusahaan terdaftar di Bursa Saham Hong Kong, dan dalam lima bulan pertama tahun ini, pasar mencatatkan rata-rata penjualan harian sebesar 242,3 miliar dolar Hong Kong (sekitar 42 triliun won). Dalam setengah pertama tahun 2025, kota ini menjadi tempat penawaran saham perdana (IPO) teratas secara global, dengan 44 pencatatan yang mengumpulkan 107,1 miliar dolar Hong Kong. Hong Kong menjadi pusat penggalangan dana terbesar secara global dan memiliki total penggalangan dana terbesar kedua dalam sepuluh tahun terakhir.
Pemerintah Hong Kong juga mengambil langkah proaktif untuk mendorong industri aset digitalnya. Seiring dengan meningkatnya popularitas stablecoin secara global, Dewan Legislatif telah menyetujui undang-undang pertama yang mengatur stablecoin bulan lalu dan diharapkan akan mulai berlaku tahun ini. Kerangka regulasi ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat umum dan investor.

Mengapa keluarga Korea memperhatikan: Keuntungan pajak
Di beberapa negara, tarif pajak tinggi atas keuntungan modal, warisan, dan dividen memaksa banyak keluarga untuk meninjau kembali bagaimana — dan di mana — mereka mengelola kekayaan mereka.
Sebaliknya, Hong Kong menawarkan salah satu yurisdiksi yang paling efisien dari segi pajak di dunia:
- Pajak perusahaan: 8,25% pada laba hingga HKD 2 juta (sekitar 350 miliar won), maksimum 16,5%
- Pajak penghasilan pribadi: dibatasi pada 17%
- Tidak ada pajak capital gains, pajak warisan, pajak harta, pajak pertambahan nilai, atau pajak dividen
Untuk semakin menarik keluarga kaya, pemerintah Hong Kong telah memperluas dukungannya terhadap kantor keluarga. Pada tahun 2023, pemerintah mengenalkan skema diskon pajak baru untuk Single Family Offices (SFOs).
Tetapi ini bukan hanya tentang menurunkan pajak — ini tentang meningkatkan kontrol, melindungi privasi, dan merancang strategi kekayaan jangka panjang yang melebihi generasi.
Seorang sumber industri mengatakan, "Keluarga UHNW Korea lebih memilih layanan manajemen kekayaan yang komprehensif. Hong Kong menawarkan akses ke jaringan ahli yang kuat dalam hukum, pajak, dan perencanaan suksesi, menjadikannya destinasi utama untuk melestarikan dan meningkatkan kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi."