Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat Tidak Bisa Berikan Data Kasus TBC
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan data kasus Tuberkulosis (TBC) di wilayah tersebut untuk dipublikasikan. Alasannya adalah karena pengungkapan data dan informasi harus melalui izin dari pimpinan.
Adrianus menyampaikan bahwa Dinkes keberatan memberikan data tersebut karena adanya kesepakatan bersama dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurutnya, semua data yang dikeluarkan harus mendapatkan persetujuan dari atasan terlebih dahulu.
“Kita sudah ada kesepakatan bersama Gubernur bahwa harus ada izin pimpinan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah memberitahukan Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, terkait permintaan data TBC kepada media. Adrianus menegaskan bahwa Gubernur NTT Melki Laka Lena memberikan ultimatum agar data TBC tidak boleh dipublikasikan. Ia mengklaim bahwa ultimatum ini diberikan saat tiga bulan lalu Gubernur berkunjung ke Puskesmas Labuan Bajo.
“Sesuai kesepakatan dengan Gubernur NTT waktu itu, data TBC ini dilarang untuk dibuka. Karena akan berdampak bagi Labuan Bajo sebagai daerah pariwisata super premium,” katanya.
Menurut Adrianus, selama kunjungan tersebut, Gubernur NTT Melki Laka Lena melarang agar tidak ada yang merekam, termasuk para awak media. Ia menyebut bahwa semua rekaman terkait TBC dihapus.
Adrianus menuturkan bahwa jika data TBC di Manggarai Barat dibuka, maka akan berisiko membunuh banyak orang. Menurutnya, hal ini akan mengganggu persepsi masyarakat, sehingga orang tidak akan kembali berkunjung ke pulau-pulau.
“Karena itu mengganggu persepsi orang. Orang tidak akan datang berkunjung ke pulau-pulau lagi, karena data terbesar TBC ada di pulau,” ujarnya.
Adrianus mengungkapkan bahwa TBC adalah penyakit menular, sama seperti DBD dan Malaria. Ia menekankan bahwa ketakutan terbesar orang mengunjungi tempat wisata adalah karena penyakit menular.
Penyangkalan dari Wakil Bupati Manggarai Barat
Secara terpisah, Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, membantah pernyataan Adrianus. Ia menegaskan bahwa tidak ada larangan seperti yang disampaikan oleh kepala dinas.
“Tidak ada itu. Tidak apa-apakan minta saja. Yang begini tidak ada yang rahasia, perlu diwartakan upaya-upaya kita,” tegas dokter Weng.
Dr. Yulianus Weng mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti jumlah pasien TBC di Manggarai Barat. Namun, ia memastikan bahwa obat TBC yang tersedia masih cukup.
“Ia tidak tahu sekarang datanya berapa, angkanya berapa di Dinas yang bisa kasih. Berbagai upaya yang juga dilakukan misalnya menemukan penderita, melakukan pemeriksaan dahak penderita di setiap puskesmas, lalu melaksanakan pengibaran, yang saya tahu pasti bahwa obat kita masih tersedia cukup untuk melayani pasien di Manggarai Barat,” katanya.