
Anggaran Rp 1,5 Triliun untuk Menyerap Gula Petani
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyerap gula dari petani. Dana ini akan dialirkan melalui ID FOOD, yang merupakan Holding BUMN Pangan yang ditunjuk sebagai offtaker. Dengan mekanisme ini, gula yang menumpuk di gudang petani dapat segera terserap dan membantu para petani dalam menjual hasil panen mereka.
Amran menjelaskan bahwa pembahasan terkait penyerapan gula petani telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan Danantara. Ia menyampaikan bahwa CEO Danantara, Rosan Roeslani, telah mengeluarkan dana khusus untuk membeli gula dari petani.
“Kami sudah bahas kemarin, kami sudah bahas dengan Danantara, Pak Rosan Roeslani mengeluarkan, menyediakan dana untuk membeli gula petani,” ujarnya saat diwawancara di gedung DPR/MPR.
Ia menegaskan bahwa rencana penyerapan gula tersebut dimulai dengan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun. “Saya kira cukup,” tambahnya.
Stok Gula di Gudang Petani Masih Tinggi
Dalam wawancara tersebut, Amran juga memberikan informasi tentang kondisi stok gula di lapangan. Ia mengakui bahwa persediaan gula di gudang petani masih cukup besar. Namun, ia menekankan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan siap hadir melalui mekanisme penugasan.
“Ya, alhamdulillah stok kita banyak. Tetapi kita bagaimana membantu petani membeli menjadi offtaker pemerintah,” jelas Amran.
Tantangan Petani Tebu dan Penanganannya
Sebelumnya, sejumlah petani tebu mengeluhkan kesulitan dalam menjual hasil sampingan berupa tetes tebu. Mereka merasa bahwa tetes tebu kalah bersaing dengan produk turunan lain seperti etanol. Selain itu, sifat tetes tebu yang tidak tahan lama membuat penyimpanan dan distribusinya menjadi lebih sulit.
Namun, Amran menegaskan bahwa laporan yang diterima pemerintah berkaitan dengan gula, bukan tetes tebu. Ia menambahkan, “Enggak, yang kami terima laporan adalah itu gula.”
Langkah Pemerintah dalam Mendukung Petani
Dengan adanya anggaran sebesar Rp 1,5 triliun, pemerintah berkomitmen untuk membantu para petani dalam menjual hasil panen mereka. Hal ini diharapkan mampu mengurangi beban petani yang terkadang menghadapi harga jual yang tidak stabil.
Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan gula di pasar. Dengan adanya offtaker yang dipilih secara resmi, petani tidak lagi harus menghadapi tantangan dalam menjual hasil panen mereka.
Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai lembaga dan instansi terkait. Tujuannya adalah agar kebijakan yang diambil dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh pihak, termasuk petani, konsumen, dan industri pangan secara keseluruhan.
Keuntungan bagi Petani dan Pasar
Dengan adanya mekanisme penyerapan gula yang dikelola oleh ID FOOD, petani akan memiliki akses yang lebih baik untuk menjual hasil panen mereka. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif pada pendapatan petani, sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka.
Di sisi lain, pasokan gula di pasar akan lebih stabil, karena pemerintah aktif dalam memastikan bahwa gula yang ada di gudang petani bisa segera masuk ke pasar. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat akan gula dapat terpenuhi secara optimal tanpa adanya kelebihan atau kekurangan pasokan.
Kesimpulan
Langkah pemerintah dalam menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyerap gula petani menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung sektor pertanian. Dengan kerja sama antara Kementan dan Danantara, serta pengelolaan yang dilakukan oleh ID FOOD, harapan besar terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan petani dapat tercapai. Ini juga menjadi langkah strategis dalam menjaga ketersediaan gula di pasar, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara berkelanjutan.