_________________
Presiden Yoweri Museveni, pada Jumat, 15 Agustus 2025, membuat pemimpin-pemimpin Teso senang setelah ia mengumumkan bahwa semua orang dari Teso harus memperoleh manfaat dari kompensasi yang sedang berlangsung, bukan hanya beberapa orang saja.
Sementara bertemu dengan pemimpin-pemimpin Teso, yang dipimpin oleh wakil presiden Jessica Alupo di Universitas Soroti, Museveni mengatakan bahwa banyak uang yang telah dibayarkan, tetapi dampaknya belum terasa.
Menurut Wakil Jaksa Agung Jackson Kafuuzi, 11.056 orang telah dibayar di wilayah sub-Teso sebesar sh65,9 miliar.
Kafuuzi mencatat bahwa kementerian masih memiliki 10.708 orang yang belum dibayar, dan mereka menuntut pemerintah sebesar 195,9 miliar shilling.
Ia menjelaskan bahwa Acholi telah menerima dana sebesar 43,6 miliar shilling untuk 4.836 orang, sementara di Lango, mereka telah membayar 48,7 miliar shilling kepada 12.389 orang.
Meskipun Teso muncul sebagai wilayah dengan jumlah terbesar yang dibayarkan kepada para pemohon, hal ini tidak terlihat di lapangan karena bahkan para pemimpin pun tidak bisa mengetahui siapa saja yang menerima uang tersebut.
Kepada kejutan presiden, seorang pria dari distrik Ngora mengakui kepada presiden bahwa dia diberi uang sebesar sh92 juta, sementara dua orang lainnya mengatakan mereka masing-masing menerima sh7 juta.
Di balik latar belakang itu, presiden memerintahkan agar semua orang dibayar dengan tarif tetap dan memerintahkan wakil presiden, Jessica Alupo, untuk memimpin dalam merumuskan cara pembayaran.
Dia, namun, tidak ingin pembayaran tersebut disebut sebagai kompensasi, tetapi lebih baik disebut sebagai rehabilitasi dan pengisian kembali.
"Mereka tidak memberikan kompensasi untuk perang, dan kami juga tidak memberikan kompensasi untuk bencana nasional, jadi bagi kami di Teso, ini adalah rehabilitasi dan pemulihan," jelas Museveni.
Presiden jelas menyatakan bahwa orang-orang yang telah menerima uang tidak boleh dimasukkan dalam daftar yang akan dibayar.
"Jika kita membayar tarif tetap, uang yang telah diberikan Jaksa Agung kepada kami di sini yang telah mereka keluarkan, kami akan membayar lebih dari 169.000 orang," kata Museveni sambil mendapat tepuk tangan dari para pemimpin.
Presiden telah memerintahkan Alupo untuk membentuk tim orang-orang yang akan membantunya dalam modali pembayaran, dan tim tersebut harus terdiri dari para tua-tua Teso, perempuan dan pemuda. Dia menginginkan laporan dalam waktu sebulan dari sekarang.
"Mulai sekarang, mari kita memiliki rumus yang realistis. Kita negosiasikan apa yang mungkin dan dapat dikelola, lalu kita tetapkan sesuatu yang dapat diperoleh setiap rumah tangga. Jika kita hitung dan menemukan bahwa kita bisa memberi lima ekor sapi kepada setiap keluarga, itu bagus," kata Museveni di tengah teriakan sorak para pemimpin.
Para pemimpin Teso menyambut langkah ini, dengan mengatakan bahwa ini adalah hal yang telah mereka minta selama ini.
"Itulah yang telah saya usung, tetapi saya senang presiden akhirnya menerima, karena setiap keluarga telah kehilangan. Mereka yang di pengadilan dapat ditangani sesuai hukum," kata LC5 Serere Stephen Ochola.
Menteri Negara Perikanan Hellen Adoa mengatakan bahwa langkah ini akan meringankan penderitaan Iteso yang telah menderita akibat kehilangan sapi mereka.
"Iteso akan tidur dengan baik hari ini karena itu adalah masalah yang mengganggu mereka. Saya menghargai presiden atas inisiatifnya," kata Adoa.
Alupo berjanji untuk memulai proses mendapatkan rumus sehingga daerah tersebut mendapatkan pembayaran. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada presiden atas inisiatif tersebut.
Awalnya, ada 33.664 pemohon yang diverifikasi oleh kementerian untuk kompensasi; namun, banyak dari mereka mengeluh bahwa mereka belum menerima pembayaran.
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. (Syndigate.info).