
Pentas Budaya Sagi So'a dan Larik Riung di Kota Kupang
Ikatan Keluarga Ngada (IKADA) Kupang akan menggelar sebuah acara pentas budaya yang menampilkan dua kebudayaan khas, yaitu Sagi So'a dan Larik Riung. Acara ini merupakan pertama kalinya diadakan di Kota Kupang dan menjadi momen penting dalam melestarikan tradisi leluhur.
Ketua IKADA Kupang, Dr. Sipri Radho Toly, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program tahunan IKADA. Dalam beberapa tahun terakhir, IKADA lebih sering mempersembahkan budaya Reba dan Jai yang berasal dari etnis Bajawa. Namun, kali ini giliran budaya dari etnis So'a dan Riung yang akan ditampilkan.
Pentas budaya ini akan digelar di Taman Budaya Gerson Poyk pada tanggal 30 Agustus 2025 pukul 10.00 WITA hingga selesai. Sebelumnya, pada tanggal 23 Agustus, akan diselenggarakan seminar ilmiah di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang yang membahas tentang dua budaya tersebut sebagai bagian dari rangkaian kegiatan.
Acara ini bersifat terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Masyarakat dapat hadir tanpa harus membayar tiket. Selain itu, para peserta juga bisa menikmati berbagai aktivitas lain yang akan disiapkan oleh panitia.
Sagi So'a adalah salah satu bentuk budaya peninggalan leluhur etnis So'a yang digunakan untuk mensyukuri hasil panen. Sementara itu, Larik Riung adalah tarian tradisional masyarakat etnis Riung yang biasanya dilakukan sebelum musim tanam dimulai.
Ketua IKADA Kupang, Dr. Sipri Radho Toly, menyampaikan rasa bangga atas upaya yang dilakukan oleh panitia dalam mengelola acara ini. Meskipun ada beberapa dinamika selama persiapan, panitia tetap bekerja sama dengan baik. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dari etnis Bajawa, Riung, dan So'a yang memberikan dukungan luar biasa untuk kegiatan ini.
Selain itu, dana yang digunakan untuk kegiatan ini berasal dari 48 paguyuban atau kelompok arisan yang ada di IKADA. Semua kelompok bersepakat untuk menyumbangkan dana demi kesuksesan acara ini.
Ketua Panitia Pentas Budaya, Antonius Gili, mengatakan bahwa persiapan acara sudah mencapai 95 persen. Mulai dari malam persiapan hingga acara inti, semua telah siap. Ia berharap banyak orang datang untuk menyaksikan dua budaya yang selama ini belum pernah ditampilkan di Kota Kupang.
Wakil Ketua Panitia, Isidorus Lilijawa, menjelaskan bahwa kedua budaya ini memiliki hubungan yang dekat meskipun berasal dari wilayah yang berbeda. Riung dan So'a memiliki hubungan kekeluargaan yang kuat, termasuk dalam hal perkawinan. Oleh karena itu, pentas budaya ini menjadi wujud kolaborasi antara kedua komunitas.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya UPTD Taman Budaya. Mereka memberikan dukungan penuh sehingga acara ini bisa dihelat di pelataran UPTD Taman Budaya.
Isidorus menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah provinsi NTT dalam melestarikan budaya. Dengan adanya pentas budaya ini, masyarakat bisa merawat dan menjaga Sagi So'a serta Larik Riung agar tidak hanya menjadi cerita masa lalu, tetapi juga menjadi warisan bagi generasi muda di Kota Kupang.