ODM telah mengadakan Konvensi Delegasi Nasional (NDC) yang penting yang akan menentukan arah politik partai pada 2027 dan kemungkinan masa depan politik Sekretaris Jenderal Edwin Sifuna.
ODM mengumumkan bulan lalu bahwa akan menyelenggarakan NDC-nya pada Oktober, antara lain untuk memilih pejabat nasional.
Namun, dengan Sifuna tampaknya menempuh jalur politik yang berbeda, pertemuan mendatang bisa digunakan untuk menghapuskannya dari puncak partai.
"Badan Pimpinan Pusat (NDC) akan, di antara hal-hal lain, mempertimbangkan laporan dari organ partai, meninjau dan mengadopsi posisi kebijakan partai, memilih pejabat nasional, serta merancang jalur maju dalam persiapan Pemilu Umum 2027," kata partai tersebut.
Telah terjadi peningkatan ketidakpuasan di ODM terhadap sikap Sifuna yang semakin agresif — terutama oposisinya terhadap kesepakatan politik dengan Presiden Ruto.
Sifuna, wajah yang vokal dan terlihat dari ODM, baru-baru ini berselisih dengan tokoh-tokoh senior, termasuk anggota lingkaran dalam Raila Odinga.
Kritiknya terhadap kesepakatan Ruto-Raila telah mendapatkan penggemar di kalangan beberapa pendukung, tetapi memicu kemarahan para loyalis yang menuduhnya menyebarkan perpecahan dan merusak kepemimpinan puncak.
Dalam beberapa hari terakhir, Raila dan Ruto telah memberi isyarat bahwa koalisi tahun 2027 sedang dalam proses.
Presiden Ruto telah mengumumkan kerangka kerja untuk mengganti rugi korban kekerasan polisi, yang diapresiasi sebagai langkah penting dalam hak asasi manusia.
Namun di balik sinar publikasi hubungan masyarakat terdapat subteks politik yang telah dihitung — langkah yang bisa membuat tanah lebih lunak untuk Raila.
Selain pembayaran, Ruto dan Raila telah mengumumkan tim untuk mempercepat MoU ODM-UDA dan laporan NADCO. Kedua tim ini dipimpin oleh sekutu Raila.
Namun Sifuna telah menyatakan bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai SG jika ODM mendukung upaya pemilihan kembali Ruto.
Sifuna telah mempertanyakan sahnya MoU yang menjadi dasar kesepakatan tersebut, mengangkat kekhawatiran terkait pelaksanaannya dan transparansi.
Selama wawancara TV terbaru, Sifuna mengumumkan perjanjian tersebut "mati", dengan merujuk pada kekerasan polisi yang berkelanjutan dan kematian blogger dan guru Albert Ojwang pada 8 Juni dalam tahanan polisi.
"Pada hari Albert Ojwang meninggal di sel tahanan polisi, bagi saya, perjanjian ini sudah mati," kata Sifuna.
Komite Pusat ODM, dalam pertemuan tanggal 15 Juli, setuju untuk memanggil semua utusan, antara lain untuk memilih pejabat nasional.
"Komite Pusat menetapkan Oktober 2025 sebagai bulan penyelenggaraan Konvensi Delegasi Nasional (NDC)," demikian resolusi tersebut menyatakan.
Sebelum pertemuan penting, spekulasi berkembang bahwa NDC mungkin mengkritik Sifuna setelah posisi politiknya dianggap tidak sesuai dengan sikap partai.
Para insider mengatakan bahwa konvensi tersebut bisa membatasi kekuasaan Sifuna atau bahkan memulai proses suksesi untuk posisi Sekretaris Jenderal yang kuat.
Sudah, sejumlah pendukung ODM telah mengirimkan peringatan kepada senator Nairobi.
Anggota Parlemen Homa Bay Town, Peter Kaluma, bulan lalu meminta pengunduran diri atau pemecatan Sifuna karena diduga memicu kebingungan.
"Ia harus mengundurkan diri atau dikeluarkan dari partai ODM. Semakin cepat ini terjadi, semakin baik," kata Kaluma di X.
Menanggapi dampaknya, Sam Atandi, anggota parlemen Alego Usonga, mengatakan ODM tidak kekurangan opsi untuk juru bicara.
"Jika kamu mengancam kami bahwa kamu bisa meninggalkan ODM, kamu bebas untuk pergi. Bahkan Jared Okello (Anggota DPR Nyando) ada di sini; dia bisa mengambil tanggung jawab. Dia memiliki bahasa Inggris yang lebih baik; dia dibesarkan di Inggris dan memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang lebih baik daripada para pemimpin ini yang mengklaim berbicara mewakili partai," kata Atandi.