Mantan Perdana Menteri Raila Odinga telah memperkuat tuntutan untuk mereformasi NG-CDF dan NGAAF, mengusulkan bahwa semua dana yang saat ini dikelola di bawah dua program tersebut dipindahkan ke kabupaten.
Raila berargumen bahwa langkah tersebut akan meningkatkan efisiensi, memperkuat devolusi, dan meningkatkan penyampaian layanan.
Ia mencatat bahwa CDF diperkenalkan pada saat para warga Kenya menginginkan distribusi sumber daya yang adil di bawah "presiden imperialis" yang menyebabkan banyak daerah kekurangan dana pembangunan.
"Sebagian besar pekerjaan sebenarnya diserahkan kepada harambee, ketika kalian membutuhkan untuk membangun sekolah, harambee; apotek, harambee," kata Raila.
Tetapi sistemnya telah berubah sejak itu. Kami menghapus model patronase, menerapkan devolusi, menciptakan komisi konstitusional untuk mendistribusikan sumber daya, dan memberdayakan Parlemen dalam urusan anggaran. Dalam tatanan baru ini, CDF sudah usang.
Ia mengkritik dana tersebut karena memperburuk peran anggota parlemen, dengan menyatakan tugas konstitusional mereka adalah mewakili rakyat, membuat undang-undang, dan mengawasi pemerintah nasional, bukan untuk mendistribusikan beasiswa atau membangun kelas.
"Itu adalah karya kabupaten," katanya.
Raila juga meminta perubahan dalam pengelolaan infrastruktur jalan, menyarankan agar semua proyek jalan perkotaan dan pedesaan ditangani oleh kabupaten, sementara pemerintah nasional fokus pada jalan raya internasional dan jalan utama.
"Tidak ada alasan jalan-jalan di Kisumu, Mombasa, Eldoret dan kota-kota lainnya tidak dapat dikelola oleh gubernur. Tidak masuk akal bahwa seseorang di Nairobi, yang disebut Kura, harus datang," katanya.
Ia mencatat bahwa proyek konstruksi bersama di semua 47 kabupaten dapat secara signifikan meningkatkan perekonomian.
Ia berbicara pada hari Kamis ketika secara resmi menutup konferensi devolusi di Kabupaten Homa Bay.
Sambil mengakui bahwa beberapa fungsi ini belum sepenuhnya diserahkan dan mungkin memerlukan amandemen konstitusi, Raila mengatakan bahwa legislasi dan penugasan fungsi dapat mempercepat proses tersebut, pada akhirnya meletakkan "lebih banyak kekuatan, sumber daya, dan kemakmuran" di tangan komunitas lokal.
Mengenai korupsi, Raila memberikan dukungannya terhadap kritik Presiden William Ruto terhadap lembaga peradilan, menyalahkan lembaga tersebut atas menyimpan korupsi dan menghalangi keadilan.
Ia mengklaim bahwa beberapa hakim terlibat dalam melindungi pelaku kejahatan melalui perintah pengadilan yang mencurigakan.
Menurut pemimpin ODM, terdapat persepsi publik yang meningkat bahwa keadilan bisa dibeli, dengan beberapa pihak yang secara terbuka lebih memilih memberi suap kepada hakim daripada menghadapi persidangan melalui pengacara.
"Ketika orang-orang mengatakan, 'Daripada membuang uangku untuk menyewa seorang pengacara, aku lebih suka memberi suap kepada seorang hakim dan mendapatkan apa yang kuinginkan,' kamu tahu masalahnya sudah dalam," kata Raila.
Seorang kriminal, ketika seharusnya ditangkap, bergegas ke pengadilan dan memperoleh perintah yang menghentikan penangkapan. Jadi, lembaga peradilan juga menjadi penghalang utama. Korupsi ada di lembaga peradilan.
Pemimpin ODM mengimbau penindakan menyeluruh terhadap kejahatan ini, dengan berkata: "Kita perlu menangani isu ini secara langsung dengan melihat makhluk yang disebut korupsi secara langsung dan menanganinya. Itulah satu-satunya cara negara kita dapat bergerak maju."
Pernyataan Raila datang hanya sehari setelah Ruto mengkritik keras lembaga peradilan karena memungkinkan orang-orang korup untuk menghindari keadilan melalui apa yang dia sebut sebagai "inovasi" unik Kenya, jaminan awal.
Menyampaikan pidatonya di konferensi pada hari Rabu, Ruto menuduh beberapa pejabat peradilan melindungi individu yang dituduh melakukan kejahatan ekonomi dari penangkapan dan penuntutan.
"Saya ingin meminta lembaga peradilan jangan menjadi surga bagi para koruptor untuk bersembunyi di balik keputusan peradilan," kata Ruto.
Ada seseorang yang telah mencuri dana publik pergi ke pengadilan dan mendapatkan jaminan penangguhan penahanan, sehingga membuatnya sulit untuk menangkap atau menuntut mereka secara terus-menerus, bagaimana hal ini mendukung perang melawan korupsi?