Satu Hari Mengajar, Selamanya Menginspirasi

Featured Image

Pengalaman Mengajar di SLB Amal Mulia

Hujan yang mengguyur kawasan Jabodetabek sejak dini hari membuat suasana terasa lebih berat. Saya yang sudah terjaga sejak pagi harap-harap cemas agar hujan segera reda. Hari itu memang istimewa, karena saya dan teman-teman relawan Kelas Inspirasi Jakarta 2025 akan mengajar di sekolah yang telah ditunjuk. Namun, harapan saya tidak terkabul. Hujan tetap deras, dan jalan-jalan raya mulai macet.

Dengan menggunakan transportasi online, saya berusaha menuju SLB Amal Mulia, sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan Kelas Inspirasi Jakarta 2025 rombel 27. Perjalanan terasa lebih lama dari perkiraan. Jarak yang biasanya hanya 30 menit, kini terasa lebih jauh akibat kemacetan dan jalur yang tidak efisien. Meski begitu, akhirnya saya tiba tepat waktu tanpa terlambat.

Di sekolah, saya disambut oleh kak Dinda dan kak Antonius, dua relawan dokumentasi yang tinggal cukup jauh. Mereka justru tiba lebih dulu, membuktikan bahwa antusiasme mereka sangat tinggi. Tak lama kemudian, relawan lain mulai berdatangan. Kami berkumpul di aula untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum jam belajar dimulai. Hujan masih mengguyur, namun jam belajar tetap dilaksanakan seperti biasa, meskipun jumlah siswa yang hadir sedikit.

Pada hari Selasa, 19 Agustus 2025, kami mulai menjalani Kelas Inspirasi di SLB Amal Mulia. Setiap relawan memperkenalkan profesi masing-masing kepada para siswa. Kak Ojan, misalnya, memperkenalkan dunia fotografi. Kak Tata, yang merupakan MUA, mengajarkan tentang make up. Kak Keke, seorang hair stylist, berbagi pengetahuan tentang tata rias rambut. Kak Misqa, seorang model, berbicara tentang modeling. Sementara Kak Sharen, seorang koki, mengajarkan cara memasak.

Selain itu, ada juga kak Dheva sebagai IT Engineer, kak Dinda sebagai Florist, dan kak Rizka yang ahli gizi. Sementara saya sendiri, sebagai seorang blogger, berbagi pengalaman tentang dunia blogging. Tiga relawan lainnya bertugas sebagai dokumentasi, yaitu kak Antonius, kak Rendhy, dan kak Rifqi.

Awalnya saya merasa ragu apakah bisa berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Meski ada guru pendamping, ini adalah pengalaman pertama saya. Namun, setelah masuk dan berkenalan dengan mereka, perlahan rasa ragu itu hilang. Ada kedekatan yang terbangun, dan obrolan serta cerita kita mengalir dengan alami.

Anak-anak seperti Opik dan Tama sangat antusias mendengar cerita saya. Mereka ikut bergembira saat saya ajak menyanyi dan bermain tepuk semangat. Sementara Rakha, salah satu siswa, tetap dalam pengawasan guru pendamping. Kelas pertama berjalan lancar, dan kami melanjutkan ke kelas berikutnya.

Kali ini, saya mengisi kelas empat SD. Di kelas tersebut, ada empat siswa yang unik masing-masing. Ada yang tertib, ada yang ngamukan, penuh semangat, dan pemarah. Menghadapi mereka memang seru, dan saya harus memeluk salah satunya sambil bercerita agar tidak mengganggu yang lain. Saya juga memberi apresiasi pada siswa yang tertib dan memberi pendekatan khusus pada yang diam saja.

Di sesi terakhir, saya seharusnya masuk ke kelas satu, tapi ternyata siswa pulang lebih awal. Akhirnya, saya menjadi manekin di kelas kak Tata. Saya pasrah didandani oleh anak-anak, tentu dengan bantuan kak Tata. Hasilnya? Wah, cakep juga ya saya kalau didandani hehehe.

Jam mengajar kami selesai, dan walaupun hanya sedikit siswa yang hadir, pengalaman ini sangat menguras energi. Namun, itulah tantangan dari mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Satu anak seperti menghadapi sepuluh anak, jadi bisa dibayangkan jika jumlahnya lebih banyak.

Secara keseluruhan, pengalaman ini sangat menginspirasi. Kami diingatkan tentang arti kesabaran dan bagaimana menghadapi perbedaan. Hari itu menjadi momen berharga bagi saya dan teman-teman relawan. Tidak sia-sia meluangkan waktu untuk cuti sehari. Karena apa yang kita lakukan, berikan, dan dapatkan akan berdampak selamanya.

Sehari cuti, selamanya menginspirasi. Sehari mengajar, selamanya menginspirasi. Inilah Kelas Inspirasi. Dan inilah kami, relawan Kelas Inspirasi Jakarta 2025.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.