Soal Buku Jokowi, Projo Tegaskan Tak Keberatan Tanpa Fitnah

Soal Buku Jokowi, Projo Tegaskan Tak Keberatan Tanpa Fitnah

Tanggapan Projo terhadap Peluncuran Buku Jokowi's White Paper

Wakil Ketua Umum relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, memberikan respons terkait peluncuran buku berjudul Jokowi's White Paper. Buku ini membahas hasil penelitian mengenai ijazah Presiden Joko Widodo. Peluncuran buku tersebut dilakukan di coffee shop University Club (UC) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, pada Senin (18/8/2025).

Freddy Damanik menegaskan bahwa pihaknya tidak keberatan atas peluncuran buku tersebut. Namun, ia memperingatkan bahwa isi buku itu bisa berujung pada masalah hukum jika terbukti mengandung fitnah. Ia berharap agar buku tersebut tidak mengandung informasi yang tidak benar.

"Kita tidak dalam posisi atau hal untuk keberatan terhadap pembuatan buku Jokowi's White Paper. Yang disampaikan adalah, nanti kan publik melihat justru ini mudah-mudahan tidak berisi fitnah," ujarnya.

Ia menambahkan, jika buku tersebut terbukti berisi fitnah, maka akan menjadi pemberat dalam proses hukum yang sedang berlangsung. "Kalau berisi fitnah, tentu ini bisa menjadi proses pemberat sendiri di dalam proses hukum yang sedang berlangsung atau jangan-jangan ada proses hukum baru untuk itu," jelasnya.

Beberapa penulis buku seperti Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma, dan Rismon Sianipar sudah menjadi terlapor. Mereka dilaporkan oleh Presiden Jokowi atas dugaan fitnah. Saat ini, kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.

Profil Projo sebagai Relawan Pendukung Jokowi

Projo merupakan singkatan dari Pro-Jokowi, sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang dibentuk sebagai relawan pendukung Presiden Joko Widodo. Projo didirikan pada tahun 2014, sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, dengan tujuan utama mengantarkan dan mengawal Jokowi hingga menjadi presiden.

Organisasi ini dikenal sebagai salah satu relawan darat terbesar yang berperan aktif dalam memenangkan Jokowi di dua periode pilpres, yaitu pada 2014 dan 2019. Setelah Jokowi menyelesaikan masa jabatannya, Projo telah bertransformasi dari sekadar relawan menjadi sebuah ormas resmi.

Projo secara terbuka menyatakan dukungan untuk pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Sebagai sebuah ormas, Projo memiliki struktur organisasi dan kegiatan yang beragam, tidak hanya terbatas pada politik. Salah satu figur penting di dalamnya adalah Budi Arie Setiadi, yang merupakan salah satu deklarator sekaligus Ketua Umum Projo, dan kini menjabat sebagai Menteri Koperasi.

Isi Buku Jokowi's White Paper

Para penulis buku Jokowi's White Paper membeberkan isi buku mereka. Buku tersebut berisi rangkuman penelitian terkait ijazah Presiden Joko Widodo. Roy Suryo, salah satu penulis, menjelaskan awal mula kontroversi ijazah tersebut. Menurutnya, masalah bermula dari pengakuan Jokowi soal IPK di bawah 3 saat lulus dari UGM. Hal ini memicu pertanyaan di masyarakat.

Di dalam buku, Roy menuliskan analisis telematikanya. Penulis lain, Rismon Sianipar, juga memaparkan analisisnya. Ia menganalisis sebaran warna dan mengklaim tidak menemukan stempel di atas foto ijazah Jokowi. "Di situ dibuktikan tidak ada stempel di atas foto ijazah Joko Widodo. Itu confirm karena diperiksa nilai-nilai numerik yang merepresentasikan tiap piksel di setiap citra digital," ujarnya.

Rismon juga menganalisis file ijazah yang berformat .jpg. Analisis ini menggunakan metode ELA (Error Level Analysis). Ia mengklaim file foto itu tidak asli. "Kita buktikan tidak asli. Kita membandingkan dengan tiga metode yaitu ELA dengan adaptive brightness scaling, ELA dengan CLAHE (Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization), dan overlapping detection."

"Jadi di sini, kita dapatkan sebaran-sebaran yang dicurigai merupakan tempelan-tempelan secara digital," kata Rismon. Ia juga menyebut ijazah Jokowi berbeda dengan milik teman seangkatan, Frono Jiwo. Perbedaan itu ditemukan setelah diuji dengan beberapa metode.

Penulis lain, Dokter Tifa, juga menyumbang tulisan. Ia menggunakan metode neuro politica. Metode ini untuk mengetahui cara berpikir dan perilaku seorang pemimpin. Tifa menyebut, dari metode itu bisa terlihat kelayakan seorang pemimpin disebut sarjana. "Jadi pemimpin yang mungkin bukan lulusan sarjana bisa kelihatan dari gesturnya apakah layak disebut sarjana atau tidak. Itu ada ilmunya," paparnya.

Spesifikasi dan Harga Buku

Buku Jokowi's White Paper akan dijual dalam dua versi dengan harga berbeda, yang dibedakan berdasarkan kualitas cetaknya:

  • Edisi Koleksi (Collectible): Buku ini memiliki 700 halaman dan dicetak full color dengan banyak gambar berwarna. Kertas yang digunakan adalah kertas premium. Harga jualnya adalah Rp500 ribu.
  • Edisi Ekonomis: Versi ini dicetak hitam-putih (black and white) dengan kertas standar. Tujuannya agar bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Harga jualnya adalah Rp250 ribu.

Menurut Dokter Tifa, buku ini tidak hanya akan dijual di Indonesia, tetapi juga akan didistribusikan ke 25 negara.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.