Program Pelatihan Mandiri Bersertifikat Kemenag 2025: Fokus pada Pengembangan Bisnis Pesantren
Kementerian Agama (Kemenag) kembali menyelenggarakan Program Pelatihan Mandiri Bersertifikat (PMB) melalui platform PINTAR Kemenag. Pelatihan ini menjadi bagian dari rangkaian MBKM - SIB: Course I dan berlangsung selama lima hari, mulai 23 hingga 27 Agustus 2025. Peserta pelatihan berasal dari berbagai kalangan pesantren di Indonesia, yang memiliki antusiasme tinggi untuk mengikuti program ini.
Salah satu modul unggulan yang dipelajari adalah Modul 3.8 Business Plan – Bagian 2. Modul ini merupakan bagian dari seri pelatihan Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif di Pesantren. Melalui modul ini, peserta diberikan pemahaman tentang cara menyusun rencana bisnis yang praktis, terukur, dan dapat diterapkan dalam lingkungan pesantren.
Belajar Fleksibel Tanpa Harus Tatap Muka
Pelatihan ini menggunakan sistem Massive Open Online Course (MOOC) dengan metode asynchronous. Artinya, peserta tidak perlu mengikuti sesi Zoom atau tatap muka langsung. Mereka bisa mempelajari materi sesuai waktu dan kebutuhan masing-masing. Meskipun demikian, peserta tetap wajib menyelesaikan seluruh modul dalam jangka waktu yang ditentukan.
Fokus pada Penyusunan Business Plan
Modul 3.8 Business Plan – Bagian 2 memberikan penjelasan mendalam tentang bagaimana menyusun business plan yang realistis dan aplikatif. Materi ini menggabungkan teori kewirausahaan dengan praktik langsung, sehingga peserta dapat langsung menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa aspek penting yang dipelajari antara lain:
- Profil usaha yang menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan.
- Analisis aspek manajemen yang mencakup struktur organisasi dan strategi pengelolaan usaha.
- Pendahuluan sebagai latar belakang lahirnya ide bisnis.
- Executive summary yang merangkum keseluruhan rencana bisnis secara singkat dan padat.
Selain itu, peserta juga dikenalkan dengan materi tambahan seperti Marketing Mix, Manajemen Keuangan, serta Entrepreneurship Mindset. Materi-materi ini menjadi fondasi penting dalam membangun usaha pesantren yang berkelanjutan.
Dukungan untuk Kemandirian Ekonomi Pesantren
Program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memperkuat kemandirian ekonomi pesantren. Dengan keterampilan menyusun business plan secara profesional, pesantren diharapkan mampu mengembangkan unit usaha yang tidak hanya menopang kegiatan pendidikan, tetapi juga berperan sebagai pilar pembangunan ekonomi berbasis komunitas.
Latihan Soal Modul 3.8 Business Plan – Bagian 2
Sebagai bagian dari pelatihan, peserta juga diberikan latihan soal untuk menguji pemahaman mereka. Berikut beberapa contoh soal beserta jawaban:
- Hal penting dalam perencanaan bisnis adalah...
-
Jawaban: Apa yang akan dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, siapa yang bertugas, di mana usaha dilaksanakan, dan mengapa harus dijalankan.
-
Jenis usaha yang didasarkan pada ide atau gagasan yaitu...
-
Jawaban: Usaha baru, pengembangan usaha yang ada, dan meniru usaha lain yang sudah berjalan.
-
Penjelasan tentang produk dan layanan tambahan terdapat dalam...
-
Jawaban: Profil usaha.
-
Struktur organisasi dan cara menjalankan usaha terdapat dalam...
-
Jawaban: Analisis aspek manajemen.
-
Definisi perencanaan bisnis adalah...
-
Jawaban: Rencana yang memuat alokasi sumber daya, fokus pada sektor penting, serta strategi menghadapi peluang dan tantangan.
-
Latar belakang munculnya rencana usaha terdapat dalam...
-
Jawaban: Pendahuluan.
-
Yang bukan prinsip perencanaan bisnis adalah...
-
Jawaban: Perencanaan usaha harus statis.
-
Manfaat perencanaan bisnis antara lain...
-
Jawaban: Membimbing jalannya usaha, menjamin keberlangsungan, mengembangkan kemampuan manajerial, serta memberi pedoman bagi pimpinan.
-
Komponen bisnis yang tidak termasuk yaitu...
-
Jawaban: Analisis aspek dampak lingkungan.
-
Isi executive summary adalah...
- Jawaban: Ringkasan singkat proposal bisnis maksimal satu halaman.
Catatan: Jawaban-jawaban ini hanya sebagai panduan bagi peserta pelatihan dan bukan jawaban resmi.