Desa Maling di Pamekasan, Viral di Media Sosial
Di Dusun Pokapoh, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura, terjadi sebuah kejadian yang tidak biasa. Sebuah spanduk bertuliskan “Selamat Datang di Desa Maling” dipasang oleh warga setempat dan akhirnya menjadi viral di media sosial. Kejadian ini menarik perhatian banyak orang karena unik dan memicu diskusi tentang tingkat keamanan di wilayah tersebut.
Bukan hanya sekadar kesalahan penempatan, spanduk tersebut dipasang secara sengaja oleh masyarakat setempat. Menurut salah satu tokoh masyarakat, Marsuto Alfianto, pemasangan baliho ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap seringnya kehilangan barang di desa. Hal ini disebabkan oleh maraknya tindakan pencurian yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Menurut informasi yang diberikan Marsuto, sejak tahun 2022 lalu, banyak perhiasan emas milik warga yang hilang. Selain itu, motor juga sering menghilang tanpa jejak. Meski sudah melaporkan ke kepolisian, hingga saat ini belum ada pelaku yang berhasil ditangkap. Masalah ini semakin memperburuk situasi karena CCTV di sekitar daerah sering mati akibat gangguan listrik. Hal ini membuat warga khawatir karena pelaku mungkin mengetahui kelemahan sistem keamanan tersebut.
Pada bulan Agustus 2025, dua motor milik warga hilang dalam semalam. Salah satunya adalah motor milik karyawan di perusahaan PT Jawara Internasional Djaya. Karena kejadian ini, masyarakat mulai menyebut desa mereka sebagai "Desa Maling". Untuk merespons hal ini, Marsuto membuat baliho dengan tulisan "Selamat Datang di Desa Maling" dan memasangnya di area publik.
Setelah baliho tersebut viral, polisi melakukan penggerebekan di salah satu rumah di Desa Badung. Namun, sampai saat ini belum diketahui hasil dari operasi tersebut. Bahkan, beberapa warga mulai merasa tidak aman dan mempertimbangkan untuk menjual rumah mereka. Salah satu contohnya adalah seorang warga yang memiliki rumah tingkat dengan luas tanah sekitar 4 ribu hektare. Rumah ini ditawarkan dengan harga Rp 4,5 miliar, tetapi penggunaannya dinilai kurang aman karena sering terjadi pencurian.
Kepala Seksi Humas Polres Pamekasan, AKP Jupriadi, mengonfirmasi adanya penggerebekan di salah satu rumah di Desa Larangan Badung. Ia menyatakan bahwa yang terduga tidak berada di lokasi saat petugas tiba. Meski demikian, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait maraknya tindakan pencurian di wilayah tersebut.
Aksi Pencurian Motor di Malang
Selain kasus di Pamekasan, di wilayah Malang juga terjadi kejadian serupa. Di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, seorang mahasiswa asal Blitar kehilangan motornya. Korban, WS (22), melaporkan kehilangan motor Honda Beat miliknya yang diparkir di halaman rumah kos.
Awalnya, korban memastikan bahwa motor masih ada saat temannya mengecek pada pukul 09.00 WIB. Namun, ketika kembali satu jam kemudian, pagar telah terbuka dan motor hilang. Kejadian ini langsung dilaporkan ke Polsek Pakis, dan tim investigasi segera bergerak.
Dengan bantuan rekaman CCTV, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku pencurian. Sekira pukul 23.00 WIB, terduga pelaku, VS, ditangkap tak jauh dari rumahnya di Desa Pakisjajar. Barang bukti seperti jaket hitam, helm bogo, dan uang tunai Rp 90 ribu juga diamankan. Kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp 13 juta.
Pelaku kini ditahan di Polsek Pakis untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, polisi masih mencari penadah barang curian yang identitasnya telah diketahui. VS dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.