Oleh Kazeem Ugbodaga
Olahraga kemarahan online telah menyebar di Nigeria sebagai warga menyoroti standar ganda yang dirasa dalam penanganan dua gangguan penerbangan yang sangat terkenal.
Sementara musisi Fuji King Wasiu Ayinde Marshal (KWAM 1) menghadapi investigasi tetapi tetap bebas setelah menghalangi penerbangan ValueJet, Comfort Emmanson, seorang penumpang di pesawat Ibom Air, segera diajukan ke pengadilan dan ditahan di Fasilitas Koreksi Kirikiri karena melakukan penganiayaan terhadap awak kabin.
Pengguna media sosial menuduh otoritas melakukan keadilan yang bersifat memihak, dengan afiliasi politik dan pengaruh berada di tengah-tengah debat tersebut.
Kontroversi ini muncul dari perilaku mengganggu Emmanson di pesawat Ibom Air dari Uyo ke Lagos pada hari Minggu.
Video-video yang viral menunjukkan Emmanson ditarik dari pesawat, dengan tuduhan bahwa dia memukul seorang anggota kru dan mencoba menggunakan alat pemadam api sebagai senjata. Ia segera didakwa dan ditahan, memicu diskusi tentang keadilan.
Sebaliknya, kejadian KWAM 1 di Bandara Internasional Nnamdi Azikiwe di Abuja melibatkannya menolak untuk mematuhi protokol keamanan.
Menurut laporan, KWAM 1 mencoba naik ke pesawat ValueJet flight VK 201 dengan sebuah flak yang berisi cairan, bersikeras membawanya meskipun ada aturan yang melarangnya.
Situasi memburuk ketika dia diduga menyiram cairan tersebut ke seragam pilot, menghalangi pesawat, dan mengganggu keberangkatan, yang menyebabkan keterlambatan signifikan dan risiko keselamatan.
Otoritas Penerbangan Sipil Nigeria (NCAA) telah memasukkannya ke dalam daftar larangan terbang dan menuntut investigasi, dengan ValueJet yang sedang mempertimbangkan tindakan hukum.
KWAM 1 mengeluarkan permintaan maaf, tetapi para kritikus berargumen bahwa "tidak cukup," dan dia belum ditangkap atau diadili.
X pengguna telah secara aktif menarik perbandingan antara kasus-kasus tersebut. @Dlex_c menyampaikan, "Ini yang terjadi ketika kamu tidak menghadapi masalah secara langsung. Yang dilakukan K1 memberi semangat kepada banyak orang. Tidak lama lagi kita akan melihat seseorang melawan pilot di kokpit."
@ScarTissue101 mempertanyakan kerangka hukum, menyatakan, "Dan hukum tidak mengatakan banyak hal tentang apa yang dilakukan K1? Mana yang lebih berat, konstitusi/hukum atau panduan NYSC? Masalahnya adalah kalian mengikuti seperti domba dan gagal berpikir sendiri, tapi itu memang yang telah kalian latih menjadi."
Pos ini terhubung dengan diskusi lain yang tidak tersedia, menegaskan frustrasi terhadap ketidakkonsistenan yang dirasakan.
@baba_jogunomi membalas sebuah thread, dengan mengklaim, "Kamu perlu belajar lebih banyak lagi, apa yang dilakukan K1 sama saja dengan terorisme."
Sama halnya dengan yang dikatakan @femiTRP, "Apa yang dilakukan K1 hanyalah terorisme, tetapi untuk bersalah adalah manusia. Sementara bagi Comfort, untuk bersalah adalah mendekam di penjara."
Komentar-komentar ini menggambarkan tindakan KWAM 1 sebagai tindakan yang keras, yang berpotensi membahayakan nyawa dengan mengganggu operasi penerbangan.
Ada nada politik dalam diskusi tersebut. @eluckki mengklaim, "Siapa pun yang percaya ini tidak mengenal APC dengan baik. Ini semua direncanakan oleh mereka untuk mengurangi dampak apa yang dilakukan K1," menunjukkan bahwa keterkaitan KWAM 1 dengan Partai Progresif Semua (APC) mungkin memengaruhi perlakuan yang lebih lunak.
@ghettosun_naija meminta pertimbangan yang seimbang: "Terkadang beberapa dari kalian perlu mundur dari dukungan buta terhadap favorit kalian dan menilai isu dengan pandangan yang seimbang. Bagaimana kalian bisa meremehkan apa yang dilakukan K1 hanya karena ingin membenarkan ketidakadilan terhadap gadis muda itu? Saya tahu K1 berpartai sama dengan kalian, oleh karena itu perasaan itu."
@mamatii001 membela ketidaksetaraan tersebut, berargumen, "Bagaimana bisa sama? Seseorang berdiri di depan pesawat dengan risiko nyawanya sendiri. Orang lain memukul pramugari dan bahkan ingin menghancurkan kepalanya dengan alat pemadam api, dengan risiko seluruh penumpang. Pelajari bagaimana menjadi seimbang, nak."
Namun, @i_am_olawunmi mengaitkan masalah yang lebih luas dengan KWAM 1, menyatakan, "Kalian bisa melihat apa yang telah K1 DE ULTIMATE sebenarnya lakukan SMH."
Insiden-insiden ini telah memicu permintaan untuk penegakan hukum penerbangan yang adil. Ahli penerbangan menekankan bahwa gangguan, baik melalui kekerasan fisik maupun gangguan operasional, membawa risiko serius.
"Memblokir penerbangan atau menyerang awak kru sama-sama membahayakan penumpang dan harus ditangani dengan keseriusan yang sama," kata Dr. Aisha Bello, seorang konsultan keselamatan penerbangan.
Respons NCAA terhadap KWAM 1, termasuk penghentian sementara pilot yang terlibat dalam twist terpisah, telah memperburuk debat tentang tanggung jawab.
Sementara penyelidikan terus berlangsung, dengan KWAM 1 yang mungkin menghadapi larangan terbang dan konsekuensi hukum, wacana publik di X menyoroti kekhawatiran yang lebih dalam: penurunan kepercayaan terhadap sistem peradilan Nigeria ketika pengaruh tampaknya memengaruhi keseimbangan.