
Sinopsis dan Fakta Menarik dari Vidio Original Series "Mama-Mama Pengejar Cinta"
Vidio Original Series terbaru yang berjudul Mama-Mama Pengejar Cinta (MMPC) menawarkan kisah yang menggambarkan perjalanan cinta para perempuan dewasa. Meski usia mereka dianggap terlalu tua untuk jatuh cinta lagi, cerita ini membuktikan bahwa cinta bisa datang kembali dalam bentuk yang lebih matang dan penuh makna. Dibintangi oleh Wulan Guritno, Masayu Anastasia, Asri Welas, hingga Ari Wibowo, series ini menyajikan alur yang penuh warna dengan nuansa drama, tawa, dan juga keberanian untuk memulai kembali.
Dalam serial ini, Adia (diperankan oleh Wulan Guritno) hidupnya berubah drastis setelah diceraikan oleh Harris (Ari Wibowo). Tidak hanya luka dari perceraian, ia juga harus menerima fakta bahwa mantan suaminya akan segera menikah dengan perempuan yang jauh lebih muda. Merasa harga diri tercabik, Adia mencari pelarian bersama dua sahabat SMA-nya, Ibel (Masayu Anastasia) dan Tara (Asri Welas), yang sama-sama berstatus janda. Mereka tidak hanya menenangkan Adia, tetapi justru bersekongkol membantu Adia untuk “merebut kembali” hati Harris dan menggagalkan pernikahannya dengan Eileen.
Meski rencana mereka tidak selalu mulus, ternyata dari kekacauan itu mereka menemukan hal yang lebih berharga: pelajaran tentang cinta, arti persahabatan, serta keberanian untuk memilih kebahagiaan sendiri. Pertanyaannya adalah, apakah misi trio geng mama ini berhasil?
Kisah yang Menggambarkan Realitas Perempuan Dewasa
Serial karya Monty Tiwa ini mengangkat isu-isu yang sering dialami perempuan dewasa, seperti perceraian, trauma cinta lama, dan keberanian untuk membuka lembaran baru. Setiap karakter memiliki cerita yang bisa membuat penonton merasa terhubung. Adia yang sedang berjuang setelah ditinggal mantan suami, Ibel yang masih menyimpan luka cinta lama, hingga Tara yang memilih hidup tanpa komitmen—semua punya kisah yang bisa membuat penonton berkata, “Kok ini gue banget!”
Wulan Guritno merasa sangat relate dengan karakter yang ia perankan. Ia menjelaskan bahwa ia mencoba menghubungkan rasa yang pernah ia alami secara pribadi dengan rasa yang dimiliki Adia. Meskipun tidak sama, ada banyak kejadian yang serupa tapi tak sama, dan dari situ ia membangun emosi karakternya.
Chemistry Persahabatan yang Solid
Di dalam serial, penonton bisa melihat kekompakan antara Adia, Ibel, dan Tara. Ternyata, di balik layar, ketiga aktris ini juga sangat dekat. Selama proses syuting, mereka sering melakukan aktivitas bersama, bahkan saling tukar hobi. Kedekatan ini membuat hubungan persahabatan terasa natural di layar, sekaligus menjadi pengingat bahwa memiliki support system penting dalam menghadapi lika-liku hidup dan cinta.
Asri Welas mengungkapkan bahwa mereka sangat dekat sampai-sampai anak-anak mereka juga teman. Bahkan, mereka sempat liburan bersama.
Dinamika Persahabatan yang Kompleks
Cinta memang tidak pernah mulus. Kadang membuat menangis, kadang membuat tertawa. Hal ini juga menjadi kekuatan dari serial Mama-Mama Pengejar Cinta. Penonton diajak larut dalam adegan penuh emosi, namun di momen lain justru dibuat tertawa lewat celetukan kocak dari ketiga tokoh utama. Sama seperti hubungan di dunia nyata yang memiliki drama, tetapi juga ada sisi fun yang membuat perjalanan cinta terasa lengkap.
Wulan Guritno mengaku sering kesulitan menahan tawa saat syuting. Ia menyebut tantangan terbesarnya adalah dari lawan mainnya, terutama saat beradu peran dengan Asri Welas. Ekspresi dan celetukannya sering membuatnya gagal fokus.
Pelajaran Cinta yang Berbeda-Beda
Di balik kekocakan dan kebersamaan ketiga tokoh utama, serial ini menyampaikan refleksi mendalam tentang perjalanan cinta perempuan dewasa. Adia menunjukkan betapa beratnya menerima kehilangan sekaligus pentingnya menemukan kembali jati diri setelah patah hati. Ibel mengajarkan bahwa memendam perasaan terlalu lama bisa menjadi penghalang untuk benar-benar bahagia. Sementara Tara, meski tampak ceria, justru memiliki pertanyaan besar: apakah ia benar-benar bahagia atau hanya pandai menyembunyikan luka?
Masayu Anastasia mengungkapkan tantangan saat mendalami karakter Ibel. Ia menjelaskan bahwa Ibel tipikal perempuan yang suka menyembunyikan perasaannya sendiri. Meski masih mencintai mantan pacarnya yang bisa dibilang true love, ia lebih memilih memendam perasaan tersebut.
Dibalut dengan humor segar dan momen menyentuh, Mama-Mama Pengejar Cinta memberikan gambaran kehidupan perempuan dewasa yang kompleks, namun penuh harapan. Serial ini mengajak penonton percaya bahwa “life begins at 40” bukan sekadar ungkapan, melainkan kesempatan nyata untuk meraih mimpi, memperjuangkan kebahagiaan, dan mengejar cinta.