
Wisata Religi di Ponorogo yang Menyimpan Banyak Sejarah
Ponorogo tidak hanya dikenal dengan keindahan alam dan pertunjukan seni reog. Kota ini juga memiliki berbagai destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi. Jika Anda tertarik mengexplore tempat-tempat bernilai sejarah dan spiritual, maka Ponorogo bisa menjadi pilihan yang tepat.
Berikut adalah lima situs religi yang layak dikunjungi saat berkunjung ke kota Ponorogo:
Makam Batoro Katong
Salah satu lokasi yang patut dikunjungi adalah Makam Batoro Katong. Letaknya dekat pusat kota Ponorogo, sehingga mudah diakses. Batoro Katong merupakan pendiri kabupaten Ponorogo pada abad ke-15 hingga 16. Ia juga merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya, raja Majapahit.
Di kompleks makam ini, pengunjung dapat berziarah ke makam tokoh-tokoh penting dalam sejarah pembentukan Ponorogo. Tempat ini memberikan wawasan tentang peran penting Batoro Katong dalam sejarah daerah tersebut.
Masjid NU Cabang Ponorogo
Masjid NU Cabang Ponorogo adalah salah satu masjid bersejarah yang dikelola oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Lokasinya berada di tengah kota, tidak jauh dari pasar besar Ponorogo. Masjid ini memiliki nilai historis yang tinggi karena diresmikan langsung oleh pendiri NU, Kyai Hasyim Asyari.
Pengunjung dapat menyaksikan kajian-kajian rutin yang terbuka bagi masyarakat umum. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan yang sangat aktif di wilayah Ponorogo.
Masjid Agung R.M.A.A Tjokronegoro
Masjid Agung R.M.A.A Tjokronegoro merupakan salah satu masjid utama di Ponorogo yang terletak di sebelah barat alun-alun. Nama masjid ini diambil dari nama pendirinya, yaitu Bupati R.M.A.A Tjokronegoro, seorang pemimpin Ponorogo pada akhir abad ke-19.
Arsitektur masjid ini tetap mempertahankan bentuk aslinya sejak abad ke-19. Selain itu, lokasinya yang dekat dengan alun-alun membuat pengunjung dapat melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan-jalan di sekitar alun-alun setelah menunaikan sholat.
Makam Kyai Ageng Donopuro
Ponorogo juga menyimpan banyak situs yang berkaitan dengan sejarah kerajaan Mataram. Salah satunya adalah Makam Kyai Ageng Donopuro. Beliau adalah keturunan Sunan Bayat yang melarikan diri dari Mataram setelah daerahnya jatuh kepada VOC.
Kyai Donopuro mendirikan sebuah masjid yang memiliki dinding dari anyaman bambu. Hingga saat ini, tiang utama masjid yang berjumlah delapan masih sama seperti awal dibangun meskipun telah beberapa kali mengalami renovasi. Pengunjung yang tertarik dengan bangunan antik dapat mengunjungi tempat ini.
Makam Kyai Ageng Donopuro terletak di desa Setono, Kecamatan Jetis Ponorogo. Lokasinya cukup jauh dari keramaian, sehingga cocok untuk mencari ketenangan.
Masjid Jami’ Tegalsari dan Makam Kyai Ageng Muhammad Besari
Masjid Jami’ Tegalsari adalah salah satu tempat yang ramai dikunjungi khususnya pada hari Kamis malam Jumat. Di dalam kompleks masjid ini juga terdapat makam Kyai Ageng Muhammad Besari.
Kyai Ageng Muhammad Besari adalah tokoh yang bertanggung jawab dalam penyebaran agama Islam di Ponorogo. Ia juga pernah mendirikan pondok pesantren Gebang Tinatar pada abad ke-18. Beberapa tokoh dari Kasunanan Surakarta pernah menuntut ilmu di sana, seperti Pakubuwono II dan Ronggowarsito.
Masjid ini selalu ramai dikunjungi, terutama pada momen Ramadan. Pengunjung tidak hanya berasal dari Ponorogo, tetapi juga dari luar provinsi. Di kompleks masjid ini tersedia area parkir yang luas serta sentra kuliner yang lengkap.
Lima destinasi wisata religi di Ponorogo ini menawarkan pengalaman yang unik dan berharga. Dengan nilai historis yang tinggi, tempat-tempat ini menjadi pilihan ideal bagi pecinta wisata sejarah dan religi.