Koperasi KSU ANAS Gelar Penandatanganan Kerjasama untuk Penguatan Smart Farming di Subang
Pada hari Minggu, 24 Agustus 2025 mendatang, Koperasi KSU ANAS akan menggelar acara penandatanganan kerjasama perdagangan dan koordinasi dengan sejumlah mitra strategis. Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkuat penerapan konsep smart farming di Kabupaten Subang. Acara ini akan dihadiri oleh berbagai pihak seperti Paguyuban Kelompok Tani Rancaleguk, PT. Haman Abadi Sejahtera, PT. Hexa Dimensi Indonesia (HDI), Persatuan Advocat dan Pekerja Seni Indonesia, serta PT. Produsen Pupuk Indonesia. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung program pemerintah yang bertujuan mendorong modernisasi pertanian berbasis teknologi.
Sinergi antara Koperasi, Petani, dan Teknologi
Menurut panitia penyelenggara, acara penandatanganan kerjasama ini bukan hanya formalitas belaka, melainkan merupakan awal dari strategi jangka panjang dalam membangun ekosistem pertanian yang berkelanjutan. Dengan keterlibatan Dinas DKUPP Kabupaten Subang, acara ini juga akan menjadi ajang sosialisasi kebijakan koperasi di Indonesia. Koperasi selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian rakyat, dan perannya sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang juga akan menyampaikan kebijakan terbaru di sektor peternakan. Hal ini penting karena Subang memiliki potensi besar dalam pengembangan peternakan dan pertanian terpadu. Kehadiran kebijakan baru di sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para peternak dan petani setempat.
Peran Teknologi Drone dalam Smart Farming
Salah satu hal yang menjadi sorotan utama dalam acara ini adalah kehadiran PT. Hexa Dimensi Indonesia (HDI), sebuah perusahaan nasional yang fokus pada produksi drone agriculture. Teknologi ini diharapkan mampu menyelesaikan tantangan-tantangan klasik dunia pertanian, seperti keterbatasan tenaga kerja, efisiensi waktu, serta efektivitas distribusi pupuk dan pestisida.
Wakil Direktur PT. Hexa Dimensi Indonesia, Sahpri Rhizka, menyatakan bahwa penerapan drone agriculture tidak hanya sebagai alat semprot modern, tetapi juga solusi menyeluruh untuk efisiensi waktu, penghematan biaya, dan peningkatan hasil panen. Ia berharap melalui kerjasama ini, para petani di Subang dapat merasakan langsung manfaat dari smart farming untuk kesejahteraan mereka.
Sahpri juga menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan teknis agar para petani dapat benar-benar memahami penggunaan teknologi ini dalam aktivitas sehari-hari. Pendampingan ini bertujuan agar teknologi dapat diterapkan secara optimal dan berkelanjutan.
Harapan Masyarakat dan Dampak Ekonomi
Dengan adanya kerjasama lintas sektor ini, diharapkan para petani tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga dapat bertransformasi menjadi pelaku utama dalam pengembangan pertanian modern. Kolaborasi antara koperasi, perusahaan pupuk, kelompok tani, serta dukungan advokat dan pekerja seni diharapkan mampu menciptakan sinergi ekonomi yang lebih luas.
Bagi Kabupaten Subang, agenda ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam memperkuat posisi daerah sebagai salah satu sentra pertanian modern di Jawa Barat. Selain itu, keterlibatan berbagai pihak dalam acara ini menjadi bukti bahwa modernisasi pertanian membutuhkan kerjasama lintas disiplin dan lintas sektor.
Melalui semangat transformasi digital dan penerapan teknologi smart farming, pertanian dan peternakan di Subang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja baru, serta memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, Subang dapat menjadi contoh nyata dalam pengembangan pertanian berkelanjutan yang berbasis teknologi.