Penerapan Manajemen Talenta di Kabupaten Cirebon
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon resmi meluncurkan implementasi manajemen talenta di Pendopo Bupati Cirebon, Jalan Kartini, Kota Cirebon, pada Jumat (22/8/2025). Bupati Cirebon, H Imron, menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional dengan nilai dasar yang kuat, etika profesi yang baik, serta bebas dari intervensi politik dan praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme.
Menurutnya, manajemen PNS lebih berorientasi pada profesionalisme sumber daya manusia (SDM) aparatur. Tujuannya adalah agar pegawai dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan. Selain itu, pegawai juga harus bersifat tidak partisan dan netral.
Imron menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten perlu menerapkan kebijakan manajemen SDM PNS berdasarkan sistem merit, sesuai dengan amanat undang-undang nomor 20 tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Tujuan dari sistem ini adalah memastikan jabatan di birokrasi pemerintah diduduki oleh pegawai yang memenuhi kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang baik.
"Untuk mewujudkannya diperlukan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang digunakan adalah strategi manajemen talenta sesuai Permenpan RB nomor 3 tahun 2020 tentang manajemen talenta ASN," ujarnya.
Manajemen talenta diterapkan berdasarkan sistem merit dengan prinsip objektif, terencana, terbuka, tepat waktu, akuntabel, serta bebas dari intervensi politik dan praktik korupsi, kolusi, serta nepotisme.
Lebih lanjut, Imron menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mendapatkan persetujuan penerapan manajemen talenta sesuai keputusan kepala badan kepegawaian negara. Ia berharap dengan penerapan ini, Kabupaten Cirebon dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih, melayani, profesional, dan akuntabel.
Peran Manajemen Talenta dalam Sistem Merit
Sekretaris BKN, Hj Imas Sukmariah, menjelaskan bahwa manajemen talenta merupakan inti dari sistem merit. Sistem merit sendiri bertujuan untuk membina seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan kualifikasi, kompetensi, kinerja, moralitas, dan integritas.
"Implementasinya dalam manajemen talenta, ketika ada mutasi, rotasi, atau promosi, tidak perlu dilakukan seleksi terbuka. Pengisian jabatan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan transparan," katanya.
Dalam manajemen talenta, terlebih dahulu dilakukan pemetaan potensi dan kompetensi pegawai. Setelah itu, dilakukan asesmen terhadap kinerja, moralitas, dan integritas para pegawai. Data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sembilan kotak (box) yang menjadi indikator utama.
"Nanti dilihat kinerjanya, moralitas, integritasnya. Kemudian masuk di dalam sembilan box. Pada saat nanti ada yang kosong karena purna tugas, itu langsung rencana, kita lihat di dalam sembilan box di manajemen talenta. Yang paling bagus itu di box sembilan, itu star, baik kualifikasi, kompetensi sudah sesuai, dia siap untuk duduk di dalam jabatan pimpinan tinggi pratama," ujarnya.
Efisiensi dan Kecepatan dalam Manajemen Talenta
Imas menegaskan bahwa manajemen talenta lebih efisien karena tidak melaksanakan seleksi terbuka, sehingga proses pengisian jabatan bisa dilakukan lebih cepat. "Jadi ketika ada jabatan yang kosong bisa dilakukan dengan cepat karena datanya sudah ada."
Tahapan awal dalam manajemen talenta adalah pemetaan potensi dan kompetensi melalui asesmen. Dalam proses ini, digunakan metode Computer Assisted Competency Test (CACT), yang membantu mengevaluasi kompetensi dan potensi pegawai secara lebih akurat dan efektif.