
Capaian Pendidikan dan Kebudayaan di NTT Tahun 2024
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kepemimpinan Gubernur Melki Laka Lena dan Johanis Asadoma melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT telah merilis berbagai capaian yang dicapai di bidang pendidikan dan kebudayaan. Berikut adalah rincian dari pencapaian tersebut.
Capaian di Bidang Pendidikan
Beberapa indikator penting menunjukkan peningkatan kualitas pendidikan di NTT. Misalnya, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah meningkat dari 88,66 pada tahun 2023 menjadi 89,20 pada tahun 2024. Selain itu, Angka Partisipasi Murni (APM) juga mengalami peningkatan, dari 58,15 menjadi 60,73.
Rata-rata lama sekolah juga sedikit meningkat, dari 8,01 tahun menjadi 8,02 tahun. Dalam tiga tahun terakhir, pemerintah provinsi telah membangun 64 sekolah baru. Saat ini, jumlah total sekolah menengah mencapai 1.033, yang terdiri dari 624 Sekolah Menengah Atas (SMA), 360 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 49 Sekolah Luar Biasa (SLB).
Di samping itu, program pendampingan pendidikan kedinasan tahun 2025 berhasil menerima 2.137 siswa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.874 siswa mendaftar secara online, 1.032 lolos administrasi, 479 lolos akademik/psikotes, 215 masuk tahap akhir, dan akhirnya 124 siswa diterima di TNI, Polri, atau PTK.
Jalur reguler Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2025 juga menunjukkan peningkatan, dengan 4.642 siswa diterima. Dari jumlah tersebut, 1.511 siswa diterima melalui jalur prestasi, sementara 3.131 siswa diterima melalui jalur tes.
Selain itu, pemerintah juga memberikan beasiswa kepada 1.291 siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu dengan anggaran APBD 2025 sebesar Rp3,09 miliar. Gerakan literasi juga mendapat perhatian, salah satunya adalah Genta Belis & membaca 3 bahasa di TTS yang melibatkan 10.000 siswa dan mencatat rekor MURI.
Revisi Peraturan Gubernur No. 25/2024 tentang Kurikulum Muatan Lokal juga menjadi langkah penting dalam pengembangan kurikulum lokal. Di tingkat nasional, NTT berhasil meraih peringkat ke-3 dalam Program Indonesia Pintar (PIP) untuk pendidikan menengah dan khusus.
Capaian di Bidang Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan, jumlah Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2023, jumlah ODCB adalah 896, meningkat menjadi 989 pada tahun 2024, dan bertambah lagi menjadi 1.077 pada tahun 2025.
Penetapan Cagar Budaya tingkat provinsi juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2023 hanya ada 1 objek, kemudian meningkat menjadi 19 objek pada tahun 2024, dan 10 objek baru pada tahun 2025. Di tingkat kabupaten/kota, jumlahnya naik dari 11 objek pada tahun 2023 menjadi 19 objek pada tahun 2024, serta bertambah 5 objek pada tahun 2025.
Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) juga terus berkembang. Hingga saat ini, tercatat 425 WBTB yang teregistrasi, 37 di antaranya ditetapkan sebagai warisan nasional, dan 26 lainnya sedang dalam proses pengakuan.
Pelestarian bahasa daerah juga menjadi fokus utama. Tiga bahasa daerah seperti Alor, Bajawa, dan Ae telah dilestarikan, sementara dua bahasa lainnya yaitu Sawila dan Dawan masih dalam proses pelestarian.