Tindak Kejahatan di Subang dan Purwakarta Masih Tinggi
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, tindak kejahatan di Kabupaten Subang dan Purwakarta terjadi rata-rata 4 hingga 5 kali dalam sehari. Meskipun aparat penegak hukum telah melakukan berbagai upaya untuk menekan tingkat kriminalitas, kasus kejahatan masih sering terjadi.
Kepala Polisi Resor Subang, Ajun Komisaris Besar Dony Eko Wicaksono, menyampaikan komitmen pihaknya dalam memberantas kejahatan. Ia menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan untuk bersembunyi. Pernyataan ini disampaikan saat konferensi pers terkait penangkapan pelaku pembunuhan Anggiat Tinus Situmorang di Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang.
Pelaku yang dikenal dengan inisial BS alias Arab berhasil ditangkap di Bekasi bersama rekan yang membantu pelariannya. Pembunuhan tersebut terjadi pada Jumat (15/8/2025) pukul 22.30 menjelang tengah malam. Korban yang baru tiba di rumahnya di Perumahan Padaasih Permai ternyata telah diikuti oleh pelaku yang langsung masuk dan menusukkan pisau ke dada kanan korban hingga tewas.
Hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa motif pembunuhan adalah dendam dan sakit hati. Pelaku mengaku kesal karena korban kerap mengganggu pacarnya, yang merupakan mantan kekasih korban. Personel gabungan Satuan Reserse Kriminal Polres Subang berhasil menangkap pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam setelah kejadian. Dony menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas, cepat, dan terukur setiap tindakan kriminal, khususnya pembunuhan.
Di wilayah hukum Polres Purwakarta, petugas meringkus komplotan pembobol rekening bank lintas pulau di Indonesia. Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, menjelaskan modus operandi mereka adalah dengan mengganjal lubang kartu mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Lubang kartu sengaja diganjal agar kartu milik korban tersangkut dan tak bisa ditarik, lalu tertelan ke dalam mesin ATM. Setelah itu, pelaku lainnya akan berpura-pura membantu korban untuk mengeluarkan kartu miliknya.
Tersangka juga menyiapkan kartu ATM dari bank yang sama, lalu menukarnya seolah-olah kartu tersebut milik korban. Setelah meninggalkan lokasi, tersangka mengambil uang dengan menggunakan kartu ATM milik korban di mesin ATM lain. Kapolres mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap segala bentuk kejahatan yang berpotensi terjadi di sekitarnya. Selain itu, ia mendorong masyarakat untuk membantu aparat penegak hukum dengan melaporkan dugaan kriminalitas yang mereka saksikan.
Data BPS Jawa Barat Mengenai Intensitas Kejahatan
Berdasarkan data BPS Jawa Barat, tindak kejahatan rata-rata terjadi setiap 4,8 jam di Kabupaten Subang sedangkan di Purwakarta terjadi setiap enam jam. Daerah tersebut masing-masing berada di urutan kedelapan dan 12 di Jawa Barat.
Daerah dengan intensitas kejahatan paling tinggi menurut data tersebut adalah Kota Bandung dan Kota Bogor dengan rata-rata waktu kejadian setiap 2,2 jam. Sementara itu, daerah dengan selang waktu terjadinya kejahatan terlama adalah Kota Banjar (43,3 jam), Kabupaten Pangandaran (30,2 jam), dan Kabupaten Tasikmalaya (24,6 jam).
BPS juga mencatat daerah dengan risiko kejahatan tertinggi ada di Kota Bandung yakni 168 kasus per 100.000 penduduk. Angka tersebut melebihi rata-rata Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 89 kasus per 100.000 penduduk. Ironisnya, Purwakarta yang merupakan kabupaten terkecil di Jawa Barat justru menempati urutan ketiga dalam daftar tersebut. BPS mencatat dari 100.000 penduduk di Purwakarta terjadi 149 kasus kriminalitas, sedangkan di urutan kedua ditempati Kota Bogor dengan jumlah 152 kasus.