
Kegagalan Penampilan Marching Band yang Menyedihkan
Sebuah momen yang seharusnya menjadi kebanggaan bagi siswa-siswi MTsN 7 Muaro Jambi justru berubah menjadi pengalaman pahit. Mereka telah berlatih selama beberapa hari untuk tampil dalam pawai peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Pendopo 4 Kecamatan Sungai Bahar. Namun, penampilan mereka dibatalkan secara mendadak, dan alih-alih menikmati panggung, para siswa justru mengalami kekecewaan besar.
Penyebab utamanya adalah adanya pemutaran lagu ulang tahun saat acara sedang berlangsung. Panitia memutarkan musik ulang tahun untuk istri Camat Sungai Bahar, Agus Riyadi, di tengah penampilan marching band MTsN 7. Hal ini membuat para siswa kaget dan tidak dapat melanjutkan pertunjukan mereka. Banyak dari mereka terlihat menangis, sementara orang tua dan guru juga merasa kecewa atas perlakuan yang tidak sesuai dengan harapan.
Siapa Camat Agus Riyadi?
Agus Riyadi, Camat Sungai Bahar, memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Teknik (ST) dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta. Ia mulai menjabat sebagai Camat sejak Mei 2022, sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kasubag sejak Januari 2015 hingga April 2022. Pria ini juga pernah menempuh pendidikan di SMAN 1 Jambi sebelum melanjutkan studinya ke tingkat perguruan tinggi.
Meski memiliki latar belakang yang cukup baik, kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya mengapa panitia memutarkan lagu ulang tahun di tengah acara yang seharusnya dipersembahkan untuk para siswa.
Penjelasan Camat Agus Riyadi
Agus Riyadi memberikan klarifikasi mengenai insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa pemutaran lagu ulang tahun bukanlah bagian dari agenda acara. Menurutnya, hal itu merupakan kejutan untuk dirinya sendiri karena ulang tahunnya jatuh pada 16 Agustus. Ia menjelaskan bahwa terjadi miskomunikasi antara tim voli dengan panitia dan peserta marching band.
Menurut Agus, setelah upacara pengibaran bendera selesai, panitia menyerahkan penghargaan kepada tim voli. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penampilan tarian daerah dan marching band dari berbagai sekolah. Namun, saat marching band MTsN 7 tampil, tim voli tiba-tiba memutar lagu ulang tahun dan memberikan kue. Hal ini menimbulkan kehebohan dan viral di media sosial.
Agus mengatakan bahwa ia akan segera menemui kepala sekolah, peserta marching band, wali murid, dan pembina untuk menjelaskan kejadian tersebut serta meminta maaf atas miskomunikasi yang terjadi.
Reaksi Publik dan Orang Tua Murid
Video tangisan para siswa drum band sempat beredar di media sosial, membuat banyak orang merasa prihatin. Salah satu orang tua murid mengungkapkan kekecewaannya, karena anak-anak telah berlatih keras untuk acara tersebut. Mereka merasa tidak dihargai oleh pihak kecamatan.
Beberapa komentar di media sosial menyoroti betapa pentingnya penghargaan terhadap usaha dan kerja keras anak-anak. Ada yang menulis, "Semangat buat pemain drumband MTSN 7 Sungai Bahar... kalian udah hebat meskipun kalian kecewa saat tampil."
Respons DPRD Provinsi Jambi
Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, menyampaikan kekhawatirannya terkait insiden ini. Ia meminta Bupati Bambang Bayu Suseno untuk segera mengecek penyebab kejadian tersebut. Ia khawatir jika hal ini dibiarkan, maka akan menjadi preseden buruk dan mengurangi semangat serta kreativitas anak-anak.
Ivan juga menyatakan bahwa ia akan mengunjungi tim drumband MTsN 7 Sungai Bahar untuk memberikan dukungan dan memastikan bahwa anak-anak tidak mengalami trauma akibat kejadian ini.
Kesimpulan
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak terkait. Diperlukan kesadaran bahwa setiap kegiatan yang melibatkan anak-anak harus diselenggarakan dengan penuh rasa hormat dan penghargaan. Dengan demikian, kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi di masa depan.