
Perpanjangan Kontrak Djed Spence Jadi Awal dari Tantangan Baru bagi Tottenham
Tottenham Hotspur telah mengumumkan perpanjangan kontrak Djed Spence hingga tahun 2029. Bek serba bisa ini kini menjadi bagian penting dalam skuat yang diasuh oleh Ange Postecoglou setelah sebelumnya sempat terpinggirkan. Meski demikian, penandatanganan kontrak baru ini bukan berarti masalah di klub telah selesai. Kini, Chairman Tottenham, Daniel Levy, menghadapi tantangan baru: memperpanjang kontrak tiga pemain inti lainnya yang masa baktinya mulai mendekati akhir.
Spence, yang dibeli dari Middlesbrough pada 2022 dengan biaya 12,7 juta Poundsterling (sekitar Rp 267 miliar), awalnya dianggap gagal bersinar. Ia bahkan sempat dipinjamkan ke Rennes, Leeds United, dan Genoa. Pada masa itu, ada dugaan bahwa pintu Tottenham tertutup baginya. Namun, dalam dua musim terakhir, ia bangkit dengan performa yang stabil, yang membuat klub mulai melihat potensi besar darinya.
Dalam dua pertandingan pembuka musim ini, Spence tampil penuh, termasuk saat Tottenham mengalahkan Burnley 3-0 di pekan perdana Premier League 2025/26. Musim lalu, ia juga tampil dalam 35 pertandingan, dengan 19 di antaranya sebagai starter di Premier League. Ini menunjukkan bahwa Spence kini bukan hanya pemain pelapis, tetapi bagian penting dari tim.
Setelah menandatangani kontrak baru, Spence menyampaikan rasa bahagia dan semangat untuk terus berkembang. “Saya sangat senang, rasanya luar biasa bisa menandatangani kontrak baru. Saya hanya ingin terus bermain bagus dan berkembang ke level yang lebih tinggi,” ujarnya dalam wawancara resmi klub.
Ia juga menyebutkan bahwa kariernya penuh lika-liku. “Saya pejuang. Saya selalu berusaha bangkit dari situasi sulit. Semoga musim ini bisa lebih baik lagi. Target saya jelas, main sebanyak mungkin dan meraih trofi,” tambahnya.
Keputusan Tottenham memperpanjang kontrak Spence sebenarnya merupakan langkah antisipatif. Meskipun kontraknya masih berlaku hingga 2028, performa gemilangnya membuat manajemen merasa perlu memberikan perpanjangan kontrak plus kenaikan gaji. “Musim lalu adalah musim terobosan bagi saya. Semoga musim ini saya bisa mencapai level baru,” kata Spence.
Namun, di balik kabar gembira ini, manajemen Spurs masih memiliki pekerjaan rumah besar. Ada tiga pemain lain yang kontraknya perlu segera diperhatikan: Rodrigo Bentancur, Cristian Romero, dan Richarlison.
Rodrigo Bentancur, gelandang asal Uruguay, kini memasuki tahun terakhir kontraknya. Ia masih bermain dengan skema kontrak lama yang diteken saat didatangkan dari Juventus tiga tahun lalu. Menurut laporan, Tottenham sedang menyiapkan tawaran perpanjangan karena Bentancur dianggap salah satu gelandang paling konsisten di tim. Postecoglou juga diyakini ingin mempertahankan pemain 28 tahun itu sebagai motor lini tengah.
Sementara itu, Yves Bissouma kontraknya belum habis, namun masa depannya tidak pasti. Sang gelandang dikabarkan masuk radar klub-klub Serie A, dan pintu hengkang masih terbuka sebelum bursa transfer ditutup. Media Inggris melaporkan bahwa Tottenham bisa saja melepasnya jika ada tawaran menguntungkan. Ini membuat Levy dan manajemen harus cermat menimbang prioritas kontrak siapa yang lebih penting untuk segera diamankan.
Di lini belakang, Cristian Romero juga mulai jadi perhatian. Kontraknya akan habis pada 2027, namun Spurs diprediksi akan memberi perpanjangan dini. Bek asal Argentina itu dianggap pemimpin di lini pertahanan. Keberadaannya krusial, apalagi dengan gaya pressing tinggi ala Postecoglou yang butuh bek cepat dan tangguh.
Richarlison juga masuk daftar. Kontraknya berakhir pada 2027, sama dengan Romero. Namun, performa impresifnya di awal musim, termasuk saat tampil gemilang melawan Burnley, membuat isu perpanjangan mulai berembus. “Jika Richarlison bisa menjaga konsistensinya, perpanjangan kontrak bukan hal yang mustahil,” tulis laporan The Guardian.
Kondisi ini membuat Daniel Levy kini berada dalam posisi yang menantang. Di satu sisi, ia berhasil mengamankan Spence, pemain yang awalnya dianggap surplus tapi kini jadi pilar. Namun di sisi lain, ia tak boleh terlambat menangani kontrak pemain-pemain inti lain. Mengingat pengalaman pahit Tottenham kehilangan pemain bintang secara gratis di masa lalu, strategi negosiasi kontrak harus lebih cepat dan tegas.
Tottenham memang sedang berada di era baru bersama Ange Postecoglou. Musim lalu dianggap sebagai periode transisi dengan banyak dinamika. Namun, klub London Utara itu kini punya fondasi kuat untuk bersaing di papan atas. Dengan skuat yang lebih solid, manajemen tidak ingin ada gangguan internal, termasuk masalah kontrak yang bisa mengganggu fokus pemain.
Spence sendiri berharap perpanjangan kontrak ini bisa menjadi awal dari era kesuksesan. Ia ingin membantu Spurs meraih trofi, sesuatu yang sudah lama dinantikan fans. “Target saya jelas: menang. Menang sebanyak mungkin dan membawa trofi ke klub ini,” katanya.
Pernyataan itu seolah jadi cermin ambisi Tottenham yang ingin mengubah status dari tim kompetitif menjadi tim juara. Kini, semua mata tertuju pada langkah Levy berikutnya. Apakah Bentancur akan segera diberi kontrak baru? Bagaimana nasib Bissouma yang terus dikaitkan dengan Serie A? Dan apakah Romero serta Richarlison juga akan mendapat perpanjangan dini? Pertanyaan-pertanyaan itu akan terjawab dalam beberapa pekan ke depan, menjelang ditutupnya bursa transfer musim panas.
Yang jelas, Tottenham kini memasuki fase krusial. Mereka sudah memastikan masa depan Spence, tapi pekerjaan besar baru saja dimulai. Bagi Levy dan Postecoglou, menjaga stabilitas skuat sama pentingnya dengan mendatangkan pemain baru. Karena dalam sepak bola modern, keberhasilan bukan hanya ditentukan oleh siapa yang dibeli, tetapi juga siapa yang bisa dipertahankan.