
Masa Depan Jadon Sancho yang Masih Tertunda
Masa depan Jadon Sancho, winger Manchester United, kembali menjadi perbincangan hangat di bursa transfer musim panas ini. Pemain 25 tahun tersebut dikabarkan menolak dua tawaran dari klub besar Eropa, yaitu AS Roma dan Besiktas. Keputusan ini membuat situasi Sancho semakin membingungkan, mengingat peluangnya untuk kembali bermain bersama Setan Merah hampir tertutup.
Menurut laporan media Inggris, Sancho sebenarnya sudah menjadi incaran beberapa klub sejak awal bursa transfer. Namun, hingga pertengahan Agustus, belum ada kepastian tentang tempat baru bagi mantan pemain Borussia Dortmund itu. Manchester United juga tidak lagi memasukkan nama Sancho dalam rencana utama mereka, terlihat dari absennya sang pemain saat laga melawan Arsenal di Old Trafford pada Minggu (17/8).
Sancho sebelumnya disebut-sebut akan segera bergabung dengan Roma. Klub Serie A tersebut bahkan telah menawarkan dana sebesar 20 juta Poundsterling atau setara Rp. 422 miliar. Meski tawaran itu diterima oleh manajemen Manchester United, nilainya jauh di bawah harga pembelian Sancho dari Dortmund pada 2021, yakni 73 juta Poundsterling atau sekitar Rp. 1,5 triliun.
Namun, menurut laporan jurnalis Ben Jacobs, Sancho menolak kesempatan tersebut. Ia diyakini masih percaya diri bahwa akan ada opsi lain yang lebih menarik dalam beberapa pekan ke depan. "Sancho diyakini masih percaya diri dengan peluang transfer lain yang bisa terwujud sebelum jendela transfer ditutup," tulis laporan tersebut.
Roma pun tak ingin terlalu lama menunggu. Klub yang dilatih Daniele De Rossi itu langsung beralih ke Leon Bailey dari Aston Villa. Keputusan ini membuat peluang Sancho untuk berkarier di Serie A nyaris tertutup.
Selain Roma, klub Turki, Besiktas, juga sempat menunjukkan minat kuat untuk mendatangkan Sancho. Menariknya, tim tersebut kini ditangani Ole Gunnar Solskjaer, sosok yang dulu membantu Sancho datang ke Old Trafford pada 2021. Menurut laporan media Inggris, Besiktas telah menanyakan detail transfer dan siap menawarkan dana senilai 20 juta Poundsterling atau Rp. 422 miliar.
Meski begitu, Sancho kembali menolak. Tidak ada progres signifikan dalam negosiasi sejak dua pekan lalu, dan pembicaraan terhenti tanpa hasil. Dengan penolakan ini, semakin jelas bahwa Sancho tidak tertarik untuk bermain di Turki dalam waktu dekat.
Manchester United sebenarnya cukup terbuka untuk melepas Sancho di musim panas ini. Gaji besar yang mencapai 250 ribu Poundsterling per pekan atau sekitar Rp. 5,3 miliar menjadi beban tersendiri bagi klub. Jika dibiarkan bertahan tanpa kepastian, MU terancam harus membayar penuh kontraknya hingga habis musim depan.
Sejak bergabung dari Dortmund dengan status bintang muda penuh potensi, kontribusi Sancho memang jauh dari harapan. Dalam 83 penampilan bersama United, ia hanya mencatatkan 12 gol dan 6 assist. Angka itu dianggap tidak sepadan dengan harga transfer fantastis 73 juta Poundsterling (Rp. 1,5 triliun) yang sudah digelontorkan klub tiga tahun lalu.
“Tidak ada jalan kembali bagi Sancho di Old Trafford setelah masa pinjamannya di Chelsea berakhir,” tulis laporan dari Sports Mole. Pernyataan ini semakin menegaskan bahwa hubungan antara Sancho dan United sudah retak.
Meski menolak Roma dan Besiktas, Sancho sebenarnya masih memiliki beberapa opsi. Bursa transfer di Turki akan berlangsung hingga 12 September, lebih lama dari liga-liga top Eropa lain yang berakhir di awal bulan. Situasi ini memberi kemungkinan bagi Besiktas atau klub Turki lain untuk kembali mencoba jika Sancho gagal menemukan destinasi yang lebih meyakinkan.
Selain itu, Liga Arab Saudi juga disebut sebagai opsi logis. Dengan tawaran gaji selangit, Sancho bisa tetap menjaga standar pendapatan tinggi yang kini ia nikmati. Namun, laporan yang sama menegaskan bahwa Sancho masih berambisi melanjutkan kariernya di Eropa, setidaknya untuk sementara.
Menariknya, skenario seperti ini pernah dialami striker Nigeria Victor Osimhen. Musim panas lalu, ia gagal pindah ke klub Arab, namun akhirnya mengejutkan publik dengan bergabung ke Galatasaray. Bisa jadi, Sancho akan mengikuti jejak serupa jika situasi mendesak.
Meski punya keyakinan akan ada tawaran lain, kenyataan di lapangan berbicara sebaliknya. Minimnya minat klub Premier League membuat Sancho hampir kehilangan pasar utama. Faktor gaji tinggi disebut sebagai penghalang terbesar. Jika benar-benar ingin menghidupkan kembali kariernya, ia harus bersedia menerima potongan gaji signifikan.
Menurut laporan Capology, Sancho saat ini masih masuk dalam jajaran pemain dengan bayaran tertinggi di United. Namun, performanya di lapangan belum sebanding dengan nominal tersebut. Tak heran jika klub-klub lain lebih memilih opsi pemain dengan rasio harga dan performa yang lebih seimbang.
Dengan kontrak yang tinggal 12 bulan, waktu Sancho kian menipis. Jika tidak segera menemukan klub baru, ia berpotensi hanya menjadi penghangat bangku cadangan atau bahkan tidak masuk daftar skuad sama sekali. Kondisi ini jelas merugikan baik bagi dirinya maupun Manchester United.
Skenario paling masuk akal saat ini adalah menunggu perkembangan di penghujung bursa transfer. Klub-klub yang gagal mengamankan target utama mungkin saja melirik Sancho sebagai alternatif darurat. Namun, peluang itu tentu akan sangat bergantung pada kesediaan Sancho untuk berkompromi soal gaji.
Saga transfer Jadon Sancho seakan belum menemukan ujung. Penolakan terhadap Roma dan Besiktas memperpanjang daftar kebuntuan yang dialami winger Inggris ini. Di satu sisi, Manchester United ingin segera melepasnya. Di sisi lain, Sancho masih mencari opsi yang sesuai dengan ambisinya untuk tetap tampil di level tertinggi.
Kini, semua mata tertuju pada dua pekan terakhir bursa transfer. Akankah Sancho mendapatkan pelabuhan baru di Eropa? Atau justru berakhir di kompetisi yang selama ini dianggap opsi terakhir, seperti Liga Turki atau Arab Saudi?
Yang jelas, waktu terus berjalan, dan keputusan besar harus segera diambil jika Sancho tak ingin kariernya tenggelam dalam ketidakpastian.