Video Guru yang Diduga Kasar Viral di Media Sosial
Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan tindakan tidak terpuji seorang guru sekolah dasar saat upacara bendera beredar di media sosial. Video tersebut langsung menjadi perbincangan hangat karena dinilai tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik.
Dalam rekaman yang viral itu, terlihat seorang guru mendekati barisan siswa dan mencoba melakukan tindakan kasar terhadap salah satu muridnya. Aksi tersebut kemudian dicegah oleh rekan guru lain yang berada di lokasi kejadian. Peristiwa ini menimbulkan kericuhan di lapangan upacara, yang awalnya dalam kondisi tertib.
Kejadian tersebut diduga terjadi di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Saat itu, suasana lapangan upacara tiba-tiba berubah menjadi kacau. Beberapa siswa yang menyaksikan secara langsung terlihat panik. Beberapa dari mereka bahkan berteriak histeris dan berlarian meninggalkan barisan, sehingga membuat situasi semakin tidak terkendali.
Menurut informasi yang beredar, guru tersebut marah karena merasa banyak rekan guru lain tidak hadir dalam upacara. Ia bahkan dikabarkan sempat mengancam akan mencekik siswa jika kegiatan tidak segera dibubarkan. Tindakan ini sangat disayangkan karena tidak sesuai dengan etika seorang pendidik.
Tanggapan dari Wakil Gubernur Lampung
Peristiwa ini kemudian mendapat respons dari Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, ia memberikan penjelasan terkait insiden yang viral tersebut.
Jihan menjelaskan bahwa kejadian ini bukanlah hal baru. Menurutnya, peristiwa tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak Februari 2025 lalu dan hanya kembali mencuat setelah videonya tersebar di media sosial.
“Menindaklanjuti kejadian guru yang bersikap arogan dan viral, kejadiannya bulan Februari 2025 lalu. Hasil pemeriksaan dengan keluarga, guru tersebut mengalami gangguan jiwa. Pihak keluarga juga sepakat untuk membawanya pulang agar diobati,” tulis Jihan di Instagram Story.
Ia memastikan bahwa guru bersangkutan sudah tidak lagi bertugas mengajar setelah kejadian tersebut. Pihak Dinas Pendidikan Lampung langsung mengambil langkah tegas dengan menghentikan jam mengajarnya.
Penjelasan Lengkap Mengenai Lokasi Kejadian
Dijelaskan lebih lanjut, guru tersebut tercatat sebagai pengajar di SDN 5. Namun saat kejadian marah-marah, ia sedang bertugas di SDN 9 Kedondong. Perbedaan lokasi inilah yang sempat menimbulkan kebingungan publik.
Dengan adanya klarifikasi ini, pemerintah daerah berharap masyarakat dapat memahami duduk perkara sebenarnya. Dinas Pendidikan juga menegaskan akan terus mengawasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali di sekolah-sekolah.
Langkah-langkah yang Diambil untuk Mencegah Terulangnya Insiden
Pihak Dinas Pendidikan Lampung telah mengambil berbagai langkah untuk mencegah terulangnya kejadian seperti ini. Salah satunya adalah melakukan pemeriksaan terhadap staf pengajar guna memastikan kesehatan mental dan sikap mereka selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu, pelatihan dan sosialisasi tentang etika profesi dan kesopanan dalam menghadapi siswa juga akan diperkuat. Hal ini dimaksudkan agar para guru lebih sadar akan tanggung jawab dan kedudukan mereka sebagai pendidik.
Tidak hanya itu, sistem pengawasan di sekolah-sekolah juga akan ditingkatkan. Pihak sekolah diminta untuk lebih aktif dalam memantau perilaku guru dan siswa, serta melaporkan segala bentuk kecurigaan atau tindakan yang tidak sesuai dengan norma.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat merasa lebih aman dan percaya bahwa sistem pendidikan di wilayah Lampung tetap menjunjung nilai-nilai kejujuran, kesopanan, dan profesionalisme.