Jabar Hadapi 1,81 Juta Pengangguran di Usia 80 Provinsi

Featured Image

Tantangan Pengangguran di Jawa Barat

Tanggal 19 Agustus 2025 menjadi momen penting dalam sejarah Provinsi Jawa Barat, yang memperingati hari jadi ke-80. Dengan jumlah penduduk yang besar, Jawa Barat menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah tingkat pengangguran. Hal ini menjadi fokus utama bagi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan dalam mewujudkan visi Jabar Istimewa.

Pada Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Barat mencapai 6,74%, sedikit lebih rendah dari 6,75% pada Agustus 2024. Meski persentase menurun, jumlah pengangguran justru meningkat menjadi 1,81 juta orang dari 1,77 juta orang pada periode sebelumnya. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada bulan tersebut mencapai 68,91%, naik 1,57 poin dibanding Februari 2024. BPS juga melaporkan bahwa jumlah penduduk bekerja meningkat sebesar 0,90 juta orang menjadi 24,99 juta orang.

Meskipun TPT turun sebesar 0,17 poin menjadi 6,74%, jumlah pengangguran meningkat sebanyak 0,02 juta orang dibanding Februari 2024. TPT didefinisikan sebagai persentase jumlah orang yang menganggur terhadap jumlah angkatan kerja, yang mencakup penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja atau mencari kerja.

Strategi Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran

Dalam upaya mengatasi masalah pengangguran, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berkomitmen untuk mengembangkan lapangan kerja baru melalui investasi dan penanaman modal, termasuk pariwisata serta ekonomi kreatif. Program-program yang sudah ada dijabarkan dalam RPJMD 2025-2029, yang bertujuan menuju "Jabar Istimewa Lembur Diurus Kota Ditata".

Empat misi utama yang dirancang antara lain: 1. Menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian, perdagangan, pariwisata, dan lain-lain. 3. Mengurangi disparitas antar wilayah. 4. Membangun masyarakat dan birokrasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan wilayah.

Strategi pembangunan yang menjadi prioritas antara lain: - Meningkatkan investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja. - Memberikan jaminan sosial dan layanan dasar rakyat, termasuk antisipasi bencana alam.

Dukungan Investasi dan Infrastruktur

Realisasi investasi di Jawa Barat pada 2024 mencapai Rp 251,1 triliun, yang merupakan yang terbesar di Indonesia. Sebanyak 60% dari total investasi berasal dari penanaman modal asing (PMA), yaitu sekitar Rp 149 triliun, dan sisanya dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 101 triliun.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan perubahan dan pergeseran APBD tahun 2025 untuk mendukung investasi. Alokasi tambahan untuk infrastruktur seperti jalan dan jembatan meningkat dari Rp 600 miliar menjadi Rp 1,8 triliun, serta perhubungan dari Rp 50 miliar menjadi Rp 670 miliar. Selain itu, tata ruang juga diubah agar investasi bisa masuk tanpa merusak sumber daya alam.

Pembangunan Sumber Daya Manusia

Untuk penguatan SDM, Pemprov Jabar mengalokasikan sekitar Rp 200 miliar untuk pelatihan vokasi di Dinas Tenaga Kerja. Di bidang UMKM, alokasi sebesar Rp 115 miliar disiapkan. Di bidang olahraga dan kesra, masing-masing dialokasikan Rp 150 miliar. Untuk sektor pertanian, anggaran sebesar Rp 125 miliar digunakan untuk meningkatkan produksi pangan dan irigasi.

Selain itu, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan keuangan desa sebesar Rp 700 miliar, dengan setiap desa menerima Rp 145 juta, meningkat dari Rp 130 juta sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sebagian besar digunakan untuk infrastruktur desa.

Kebutuhan Dasar dan Jaminan Sosial

Pemprov Jabar juga memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi, termasuk bagi mereka yang sedang menganggur. Tambahan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun dialokasikan untuk RKB, USB, perlengkapan kelas, mebeler, dan BPMU. Di bidang kesehatan, tambahan Rp 320 miliar disiapkan untuk perbaikan layanan di enam rumah sakit.

Selain itu, Pemprov Jabar menyediakan anggaran Rp 110 miliar untuk perbaikan rumah tidak layak huni dan rumah panggung akibat bencana. Anggaran juga disiapkan untuk antisipasi bencana alam, penanganan sampah, dan reboisasi.

Pemetaan Pengangguran dan Kemitraan

Berdasarkan data dari Disnakertrans Jawa Barat, mayoritas penganggur berusia muda dan lulusan SMA/SMK sebesar 72,36%. Pemerintah terus memperkuat kemitraan strategis dengan industri dan institusi pendidikan untuk mempermudah penempatan tenaga kerja.

Di sektor pariwisata dan budaya, Pemprov Jabar terus mengembangkan desa wisata. Dari 5.311 desa, sebanyak 682 desa telah dikembangkan menjadi desa wisata. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB masih perlu ditingkatkan, meski realisasi investasi di Jabar sangat besar.

Kesimpulan

Dengan berbagai strategi dan program yang dilakukan, Pemprov Jabar berharap dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Upaya ini melibatkan berbagai sektor, mulai dari investasi, infrastruktur, hingga pengembangan SDM dan jaminan sosial. Dengan komitmen yang kuat, diharapkan Jawa Barat bisa mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.