Kampung Jawi Penawangan Jadi Contoh Sukses Pembangunan Partisipatif
Desa Penawangan, yang terletak di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, tengah menjadi perhatian khusus dalam upaya pembangunan partisipatif. Kampung ini dinilai sebagai contoh sukses dalam konsolidasi tanah untuk menangani permukiman kumuh. Usulan untuk menjadikannya sebagai kampung percontohan tingkat nasional disampaikan saat Kelompok Kerja Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) RI melakukan tinjauan lapangan pada Kamis (21/8/2025).
Menurut Tenaga Ahli Utama KSP, IB Putra Jandhana, konsolidasi tanah di Desa Penawangan merupakan model pembangunan yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, dan partisipasi aktif warga. Ia menilai bahwa pola ini sangat layak direplikasi secara nasional karena tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjaga semangat gotong royong dan kebersamaan.
Hasil tinjauan lapangan oleh Pokja Deputi IV akan dilaporkan secara berjenjang hingga ke Presiden. Salah satu tugas KSP adalah memantau dan mengevaluasi program strategis nasional terkait Asta Cita Presiden RI. Oleh karena itu, masukan dan usulan dari daerah akan menjadi rekomendasi penting. Salah satu gagasan yang disampaikan adalah pembangunan jalan penghubung antara Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Jragung dan Kampung Jawi Penawangan.
Perkembangan Penataan Kawasan Permukiman Kumuh
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Semarang, Rudi Susanto, menjelaskan bahwa penataan kawasan permukiman kumuh di Desa Penawangan seluas sekitar 28 hektar telah memperlihatkan perkembangan signifikan. Lokasi hunian yang dikelilingi hutan tersebut kini telah berubah menjadi permukiman yang sehat. Proses penataan ini dilakukan dengan memanfaatkan dana alokasi khusus (DAK) Tematik sejak tahun 2022, 2023, dan 2025 serta pendanaan bersama dari dana daerah.
Pembuatan jalan penghubung ke proyek strategis nasional Bendungan Jragung yang sedang dalam proses pengerjaan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga. Saat ini, Desa Penawangan telah berkembang menjadi kampung wisata tematik yang menawarkan rumah-rumah dengan arsitektur Jawa. Sehingga, kampung ini dikenal sebagai Kampung Jawi Penawangan.
Akses yang mudah dan terhubung antar tempat wisata diharapkan dapat menarik minat para wisatawan untuk berkunjung. Hal ini akan memperkuat potensi ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Potensi Ekonomi dan Wisata
Selain menjadi contoh pembangunan partisipatif, Desa Penawangan juga menunjukkan potensi besar dalam sektor pariwisata. Dengan konsep kampung wisata yang unik dan berbasis budaya, kampung ini bisa menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Keberadaan rumah-rumah dengan arsitektur khas Jawa mencerminkan identitas lokal yang kuat dan memperkaya pengalaman wisatawan.
Dalam rangka memperkuat infrastruktur, pemerintah daerah dan pihak terkait berupaya memastikan aksesibilitas yang baik. Dengan adanya jalan penghubung yang lebih baik, keberadaan Desa Penawangan akan lebih mudah diakses, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya tarik wisata.
Masa Depan Kampung Jawi Penawangan
Kampung Jawi Penawangan memiliki potensi besar untuk menjadi model pembangunan yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya, kampung ini bisa menjadi contoh nyata dalam menghadapi tantangan permukiman kumuh dan membangun kesejahteraan bersama.
Proses konsolidasi tanah yang berhasil di Desa Penawangan menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dapat memberikan hasil yang optimal. Selain itu, konsep wisata yang berbasis budaya dan lingkungan juga menjadi nilai tambah yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan dukungan yang terus-menerus, Desa Penawangan tidak hanya menjadi kampung percontohan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain dalam menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks.