Kisah Ojol Selamat dari Begal di Graha Raya Tangsel via Order Fiktif

Kisah Ojol Selamat dari Begal di Graha Raya Tangsel via Order Fiktif

Pengemudi Ojol Mengalami Pengalaman Mencekam Saat Mengantarkan Pesanan Mie Ayam

Seorang pengemudi ojek online (ojol) mengungkapkan pengalaman mencekam saat hendak mengantarkan pesanan mie ayam ke kawasan Graha Raya, Serpong Utara. Cerita ini viral setelah diunggah melalui akun TikTok @JunaDiJalan dan langsung menarik perhatian warganet.

Dalam video tersebut, pengemudi ojol mengaku mendapat pesanan senilai Rp110 ribu dan diarahkan menuju lokasi yang mencurigakan. Menurutnya, tujuan pengantaran berada di ujung gang sepi yang terletak dekat jembatan, pinggir kali, dan kebun. Tidak ada tanda-tanda pemukiman di sekitar kawasan tersebut.

“Pas mau belok ke arah gang itu, sepi banget. Jalannya gelap, pinggir kali, terus enggak ada orang sama sekali. Gua udah curiga, takutnya begal,” ujarnya dalam video.

Ia menjelaskan bahwa saat sampai di lokasi, ia mencoba menghubungi pemesan melalui aplikasi dan menolak memberikan nomor WhatsApp pribadinya ketika diminta. Setelah memilih untuk berhenti di jalan raya dan menunggu di tempat yang lebih terang dan ramai, pemesan tidak merespons.

Lebih mencurigakan lagi, pengemudi mengaku melihat seseorang di ujung gang menyalakan senter dari kejauhan, namun tidak ada upaya mendekat untuk mengambil pesanan. Akhirnya, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan pengantaran.

“Gua takut banget dibegal, itu tanda-tanda orderan fiktif. Gua putuskan orderannya gua selesain, duitnya gua talangin, yang penting gua selamat dulu aja,” ungkapnya.

Pengemudi ojol ini juga mengingatkan rekan-rekannya untuk selalu waspada, terutama saat mengambil orderan di malam hari. “Kalau udah ngerasa enggak aman, mending enggak usah diterusin. Keselamatan lebih penting,” tambahnya.

Pemilik Akun Mengungkap Kembali Peristiwa Mencekam

Pemilik akun TikTok yang viral, Indra Ajun, mengungkapkan kembali pengalamannya kepada media. Ia menjelaskan bahwa saat mendapatkan pesanan, ia biasanya bekerja di malam hari. Dalam kasus ini, ia mendapat pesanan mie ayam ke Jalan Graha. Namun, saat mendekati lokasi, ia diarahkan oleh peta ke jalan tanggul yang gelap dan sepi.

“Saya lihat titiknya ada di tengah-tengah jalan tanggul itu. Saya enggak berani masuk karena gelap banget. Saya konfirmasi lewat chat di aplikasi, tapi customer malah minta nomor WhatsApp saya. Saya curiga dong, masa bisa chat di aplikasi tapi malah minta WA?” tambahnya.

Indra mengungkapkan bahwa kecurigaannya semakin kuat ketika ia melihat lampu senter di tengah jalan tanggul, seolah memberi sinyal agar ia mendekat. Namun, karena merasa tidak aman dan mencium adanya indikasi potensi begal, ia memilih untuk tidak melanjutkan pengantaran.

“Feeling saya udah enggak enak. Saya putuskan selesaikan orderannya dan saya talangin dulu uangnya. Lebih baik rugi duit daripada nyawa. Setelah itu saya langsung lapor ke customer service Grab,” jelasnya.

Respons Pihak Grab dan Harapan Pengemudi Ojol

Menurut Indra, pihak Grab telah menindaklanjuti laporannya dengan cepat. Mereka langsung merespons dan menelusuri laporan tersebut, termasuk mengusut akun pemesan yang terindikasi fiktif. “Alhamdulillah, Grab langsung bertindak. Pemesannya langsung diusut, dan sekitar tiga jam kemudian dana penggantian orderan cair ke saldo Grab saya,” ujar Indra.

Ia juga menyampaikan bahwa jalan tanggul yang menjadi lokasi pengantaran telah divalidasi oleh banyak komentar warganet sebagai lokasi yang rawan begal. Hal ini memperkuat kecurigaannya saat kejadian berlangsung.

Selain itu, Indra berharap kejadian ini dapat menjadi evaluasi bagi pihak Grab, khususnya terkait metode pembayaran tunai yang menurutnya rawan disalahgunakan untuk orderan fiktif. “Harapan saya sebagai ojol, dan mewakili teman-teman ojol se-Indonesia, metode pembayaran tunai sebaiknya dihapus saja. Supaya driver enggak perlu nalangin dulu dan supaya enggak ada lagi orderan fiktif,” tutupnya.

Indra juga menyarankan agar proses pendaftaran akun pelanggan Grab diperketat. “Kalau bisa ke depan sistem keamanannya diperkuat. Saat orang daftar akun Grab, data seperti KTP dan KK dicek lebih ketat. Jadi kalau ada orderan fiktif, bisa langsung ketahuan siapa pelakunya,” tambahnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.