Nepal, 12 Agustus -- Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa menjalankan praktik kesejahteraan lebih sulit dari yang diharapkan?
Seringkali, hal ini terjadi karena kita mulai dengan semangat yang besar, hanya saja kebiasaan tersebut menghilang ketika kehidupan menjadi sibuk atau penuh tantangan. Pada awalnya, motivasi terasa kuat dan manfaatnya jelas terlihat, tetapi seiring berjalannya hari, prioritas lain mulai mengambil alih. Kita tahu praktik-praktik ini baik bagi kita, namun sering kali dikesampingkan, bukan karena nilai mereka telah hilang, tetapi karena kita lupa membuat ruang untuk mereka.
Jika ini mengena pada Anda, dan jika Anda berada dalam fase yang tepat di mana Anda membutuhkan dorongan tambahan sedikit, biarkan ini menjadi pengingat Anda: kesejahteraan emosional Anda pantas mendapatkan komitmen yang sama seperti yang Anda berikan untuk kesehatan fisik, pekerjaan, atau hubungan. Memulai perjalanan kesejahteraan emosional tidak pernah mulus. Ilmu dasar pembentukan kebiasaan apa pun jelas: dibutuhkan waktu dan usaha yang konsisten.
Namun, praktik kesejahteraan menghadirkan tantangan yang kompleks di luar pembentukan kebiasaan biasa. Praktik kesejahteraan emosional sering membawa kita berhadapan langsung dengan dunia dalam kita, yaitu pikiran, keyakinan, dan perasaan yang belum diproses. Ini bisa terasa tidak nyaman bahkan mengganggu.
Dibutuhkan keberanian untuk memulai, tetapi menjaga konsistensi membutuhkan sesuatu yang lebih dalam: keinginan untuk menghadapi diri sendiri secara berulang, bahkan pada hari-hari di mana Anda lebih ingin menghindarinya. Seringkali, hambatan terbesar datang dari dalam diri kita sendiri. Kritik internal kita mungkin menganggap usaha kita sebagai "tidak berguna" atau "terlalu banyak kerja". Keyakinan lama yang tertekan mungkin bisikkan bahwa Anda tidak "melakukannya dengan benar" atau "tidak punya waktu". Secara bertahap, ini memengaruhi harga diri kita dan menciptakan ilusi bahwa lebih mudah untuk berhenti sama sekali.
Tetapi inilah kenyataannya. Latihan kesejahteraan emosional sebanding pentingnya dengan kebiasaan kesehatan fisik. Jika kamu bisa beradaptasi dengan pergi ke gym atau mengikuti pola makan sehat karena kamu tahu itu baik untuk tubuhmu, kamu juga bisa menyesuaikan diri dengan rutinitas kesejahteraan emosional karena hal itu penting bagi pikiran dan hatimu. Prosesnya sama. Yang dibutuhkan adalah perubahan perspektif.
Untuk mempermudah, berikut beberapa praktik kesejahteraan emosional favorit saya yang bisa dicoba siapa saja. Ingatlah bahwa praktik-praktik ini bukan tentang "memperbaiki" diri Anda. Mereka tentang menciptakan momen yang aman dan penuh perhatian bagi emosi Anda untuk dirasakan, diproses, dan didukung.
Waktu terbaik untuk merawat kebiasaan kecil ini adalah di pagi hari dan malam hari. Pagi menentukan nada hari, meningkatkan ketahanan emosional sebelum tantangan muncul, sementara malam hari memberikan kesempatan untuk melepaskan ketegangan dan memproses pengalaman sehari sebelum istirahat.
Untuk membangun konsistensi dalam kesejahteraan emosional, dua kata ini dapat menjadi mantra Anda: "upaya sadar." Berbeda dengan tugas otomatis, kesejahteraan emosional membutuhkan niat, pilihan untuk hadir untuk diri sendiri bahkan ketika pikiran Anda berkata "bukan hari ini."
Aturan 2 Menit bisa menjadi perubahan besar dalam mencintai praktik-praktik ini. Berkomitmen hanya dua menit sehari. Tujuannya bukanlah kesempurnaan, tetapi kehadiran. Bahkan momen singkat, seperti menulis satu kalimat di jurnal atau mengambil tiga napas sadar, memberi tahu pikiranmu bahwa kamu penting. Ini tentang mengenal dirimu lebih baik dan menemukan apa yang cocok untukmu dan apa yang tidak. Jangan kecewa jika suatu praktik tidak terasa tepat setelah beberapa minggu mencobanya. Itu hanyalah umpan balik bahwa kebiasaan tertentu ini tidak cocok untukmu. Kamu selalu bisa mencoba yang lain. Seiring waktu, kamu akan memiliki sejumlah praktik kesejahteraan yang ingin kamu lanjutkan. Biarkan ini menjadi eksplorasi, bukan kewajiban.
Yang lainnya adalah Aturan 2 Hari. Janjikan untuk hadir setidaknya dua hari sebelum mengambil jeda. Seringkali, setelah Anda mulai, Anda akan ingin terus melanjutkan. Struktur yang lembut ini membantu mencegah jeda yang terlalu lama sambil memungkinkan Anda beristirahat jika diperlukan.
Kesejahteraan emosional bukanlah tentang menghilangkan tantangan, tetapi membangun fondasi internal yang kuat untuk menghadapi kehidupan dengan stabilitas dan keanggunan. Ketika dilakukan secara konsisten, ritual kecil menjadi penyangga emosional dengan mengingatkan Anda akan nilai diri Anda, membantu Anda berhenti sejenak sebelum bereaksi, dan memungkinkan sistem saraf Anda merasa aman untuk memproses dan melepaskan emosi.
Ya, menunjukkan kehadiran untuk diri sendiri mungkin sulit, tetapi tidak pernah mustahil. Setiap kali kamu melakukan upaya sadar tersebut, bahkan hanya beberapa menit, ingatlah bahwa kamu sedang membangun fondasi untuk hidup yang lebih sadar secara emosional, tangguh, dan penuh kebahagiaan. Konsistensi bukanlah tentang melakukannya dengan sempurna setiap hari. Itu tentang kembali kepada dirimu sendiri berulang kali.