
Pakistan, 10 Agustus -- Sejak masa pasca peristiwa 9/11, Pakistan dan Amerika Serikat telah menjalani kemitraan anti-terorisme yang kompleks tetapi tangguh. Meskipun terkadang ada ketegangan diplomatik, kedua negara ini telah lama memahami betapa pentingnya koordinasi dalam menghadapi ancaman ekstremis bersama. Sekarang, pada tahun 2025, kemitraan tersebut menunjukkan semangat yang baru, yang didasarkan tidak hanya pada kesuksesan masa lalu tetapi juga pada pengakuan terhadap ancaman baru dari kelompok teroris seperti Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Al-Qaeda, dan
ISIS-Khorasan
Sebuah bukti dari kerja sama yang semakin kuat adalah kunjungan terbaru Kepala Angkatan Darat Pakistan, Marsekal TNI Syed Asim Munir, ke Washington, tempat ia mengadakan sejumlah pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Amerika Serikat. Kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam hubungan strategis dan militer dengan Amerika Serikat. Ini menjadi momen penting dalam perkembangan trajektori hubungan Pakistan-Amerika Serikat. Keterlibatan Marsekal TNI tersebut dengan Donald Trump menunjukkan komitmen bersama terhadap keamanan regional, integrasi intelijen, dan kerangka kerja anti-terorisme jangka panjang. Kunjungannya memperkuat peran tak tergantikan Pakistan dalam arsitektur keamanan global.
Latar belakang dari inisiatif diplomatik ini adalah tahun yang ditandai oleh milestone operasional dalam kerja sama anti-terorisme. Pada awal 2025, Pakistan berhasil menangkap Sharifullah, seorang teroris ISIS-K dan salah satu otak di balik pemboman Kabul Abbey Gate pada 2021 yang menewaskan 13 anggota militer Amerika. Penangkapan sejarah ini dikonfirmasi oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Di Washington, penangkapan ini dihargai sebagai kemajuan signifikan. Hal ini memperkuat efektivitas operasional dan keandalan intelijen Pakistan. Operasi ini tidak hanya menunjukkan kompetensi layanan intelijen Pakistan tetapi juga kepercayaan yang telah perlahan dibangun kembali antara Islamabad dan Washington. Komandan CENTCOM Jenderal Michael Kurilla memuji Pakistan sebagai "mitra luar biasa" dalam upaya membersihkan jaringan ISIS-K yang beroperasi di sepanjang perbatasan Afghanistan yang rawan. Jenderal Kurilla dianugerahi penghargaan militer tertinggi Pakistan, Nishan-e-Imtiaz (Militer), selama kunjungannya ke Islamabad pada Juli 2025. Pemberian penghargaan ini menunjukkan tidak hanya saling menghormati tetapi juga kemauan Pakistan untuk berinvestasi dalam kerja sama pertahanan strategis jangka panjang dengan Amerika Serikat.
Di luar operasi bersama dan koordinasi taktis, Pakistan telah secara signifikan meningkatkan arsitektur anti-terorisme domestiknya. Pembentukan Pusat Penilaian Ancaman dan Penggabungan Intelijen Nasional (NIFTAC) merupakan langkah berani menuju institusionalisasi penilaian ancaman dan mempercepat pertukaran intelijen antara pasukan federal, provinsi, dan sekutu. Dengan bantuan dan dukungan teknis dari Amerika Serikat, NIFTAC siap menjadi contoh bagi koordinasi anti-terorisme regional. NIFTAC diharapkan menjadi pusat saraf untuk penyebaran intelijen secara real-time, yang akan memperkuat respons nasional dan sekutu terhadap ancaman terorisme yang berkembang pesat.
Perkembangan ini terjadi pada saat kedua negara sedang menyesuaikan kembali prioritas keamanan regional mereka. Bagi Pakistan, ancaman yang ditimbulkan oleh TTP dan kelompok teroris lintas negara memerlukan pengelolaan perbatasan yang kuat, peningkatan pengawasan, serta dukungan internasional. Bagi Amerika Serikat, perkembangan lingkungan terorisme di Afghanistan dan sekitarnya tetap menjadi kekhawatiran yang berkelanjutan, terutama dengan bangkitnya kembali aktivitas ISIS-K di beberapa bagian wilayah tersebut. Kedua negara tersebut telah menemukan keselarasan dalam pencegahan terorisme sebagai domain kerja sama yang penting.
Seiring pergeseran peta geopolitik Asia Selatan dan Tengah, kemitraan Pak-U.S. tetap menjadi kunci stabilitas regional. Bab saat ini, yang ditandai oleh transparansi, intelijen bersama, dan pengakuan bersama terhadap ancaman, menawarkan model yang menjanjikan untuk masa depan. Anti-terorisme bukan hanya tentang mencegah serangan berikutnya - itu tentang membangun arsitektur yang tangguh yang mengantisipasi tantangan masa depan dan merespons dengan tekad yang bersatu.
Sinergi yang diperkuat antara Pakistan dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa bahkan di tengah pergeseran global dan perubahan kepentingan strategis, logika kerja sama melawan terorisme tetap masuk akal. Perang melawan jaringan ekstremis bukanlah lari cepat, tetapi merupakan upaya jangka panjang, dan dengan mitra yang tepat, ini menjadi sesuatu yang bisa dimenangkan.