
Pendampingan UMKM di Pasar Wanaraja oleh Universitas Widyatama
Universitas Widyatama melalui Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) telah menjalankan kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk memberikan solusi praktis bagi pelaku usaha mikro. Kegiatan ini dilaksanakan dalam masa semester genap tahun 2024-2025, dengan lokasi di Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.
Pelatihan yang berlangsung di Pasar Wanaraja pada hari Jumat, 15 Agustus 2025, dilakukan di salah satu kios pedagang eceran Doa Umi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu UMKM dalam menyusun akuntansi keuangan sederhana, serta meningkatkan pemahaman tentang manajemen keuangan dan pemasaran digital.
Menurut Ketua PKM Prodi S1 Akuntansi FEB Universitas Widyatama, Yogo Heru Prayitno, pendampingan ini dilakukan dengan skema pemberdayaan berbasis masyarakat. Hal ini menitikberatkan pada permasalahan yang dihadapi UMKM dalam pengelolaan keuangan. Salah satu mitra yang menjadi fokus adalah Toko RS yang berlokasi di Blok A No. 13 Pasar Wanaraja, Garut. Meskipun memiliki potensi pasar yang cukup besar, tokoh ini masih menghadapi beberapa tantangan dalam pengelolaan bisnisnya.
Beberapa permasalahan utama yang ditemukan antara lain kurangnya sistem pencatatan keuangan yang terstruktur. Pemilik Toko RS masih melakukan pencatatan secara manual dan terbatas. Bahkan sebagian transaksi tidak dicatat sama sekali, sehingga menyebabkan ketidakjelasan dalam mengetahui jumlah keuntungan, stok barang, serta pengeluaran harian.
Selain itu, mitra juga belum memahami cara menghitung harga pokok penjualan (HPP). Hal ini menyebabkan kerugian dalam bisnis karena harga jual sering ditentukan berdasarkan perkiraan atau mengikuti harga pasar tanpa mempertimbangkan biaya operasional dan margin keuntungan yang layak.
Salah satu anggota PKM, Mirna Dianita, menjelaskan bahwa mitra juga kurang memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran. Aktivitas pemasaran masih bergantung pada penjualan langsung (offline), sehingga jangkauan pasar terbatas dan tidak memanfaatkan potensi pelanggan dari luar pasar.
Dengan rendahnya literasi keuangan dan digital, pemilik usaha belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai pentingnya manajemen keuangan dan strategi pemasaran digital. Permasalahan-permasalahan ini berpotensi menghambat pertumbuhan usaha dan keberlanjutan Toko RS dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan intervensi dalam bentuk pelatihan dan pendampingan praktis yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mitra.
Untuk memastikan program berjalan maksimal, Tim PKM S1 Akuntansi FEB Universitas Widyatama melakukan perencanaan matang sebelum datang ke Pasar Wanaraja. Mereka menyusun proposal program PKM, mengamati pentingnya mengadakan program PKM, serta menganalisis proses bisnis mitra. Selain itu, mereka juga mempersiapkan waktu pelaksanaan kegiatan, peralatan, dan tim pelaksana.
Kegiatan pendampingan dilaksanakan dengan metode yang sesuai dengan kondisi UMKM Mitra. Tim PKM melakukan observasi terhadap perhitungan harga pokok produksi dan pemasaran produk berbasis digital. Setelah itu, mereka melakukan evaluasi hasil pengamatan, wawancara, dan pengumpulan data yang diperoleh, kemudian membandingkannya dengan teori-teori yang diperoleh dari literatur.
Proses perhitungan harga pokok produksi terdiri dari lima tahap: menentukan biaya bahan baku langsung, menentukan biaya tenaga kerja langsung, menentukan biaya overhead pabrik, menghitung harga pokok produksi, dan menentukan proses pemasaran secara digital.
Dalam kegiatan ini, PKM S1 Akuntansi FEB Universitas Widyatama juga bekerja sama dengan Bank Mandiri Cabang Garut. Perwakilan Bank Mandiri, Pak Dhika Pradana, hadir dalam acara tersebut. Kehadiran Bank Mandiri bertujuan untuk membantu mitra dalam mendapatkan bantuan dana talang. Bank Mandiri menyatakan siap memberikan dukungan penuh kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM binaan, dalam bentuk akses permodalan yang lebih mudah dan cepat.
Tim PKM S1 Akuntansi FEB Universitas Widyatama dipimpin oleh Ketua Pelaksana Yogo Heru Prayitno dengan anggota Mirna Dianita, Rina Tresnawati, Niki Hadian, Yoga Tantular Rahman, dan Kartika Wulandari. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian UMKM di wilayah tersebut.