Saat lampu sorot padam setelah Pesta Negara, sebagian besar penampil terbaik Festival Musik muda pulang hanya dengan medali, sertifikat, dan kenangan.
Bagi beberapa orang, tepuk tangan terdengar selama berminggu-minggu; bagi yang lain, itu adalah akhir yang tenang dari perjalanan yang dimulai di kelas-kelas berdebu dan ruang latihan yang penuh sesak.
Sekarang, PS Pendidikan Dasar Julius Bitok ingin tepuk tangan itu menyebar lebih jauh—melewati batas kabupaten dan teater-teater Kenya menuju panggung global.
"Kenapa Nationals atau Gala Negara harus menjadi puncaknya? Kami sedang menyiapkan usulan yang akan disampaikan kepada Presiden selama Gala, untuk mewakili kita secara global. Ini akan menjadi bagian dari warisan beliau dalam seni dan budaya," Bitokdiumumkan dalam Festival Musik Nasional Kenya ke-97 yang sedang berlangsung di Meru.
Untuk puluhan pemudapenyanyi, penari, dan penyairyang hidupnya berputar di sekitar momen-momen gala tersebut, pengumuman pada hari Rabu menegaskan klaim mereka bahwa seni mereka layak dilihat di panggung dunia.
Barang terbaik dari Festival Musik Nasional Kenya ke-96 tampil selama Konser Negara di Eldoret pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Edisi ke-97 Festival Musik Kenya, yang awalnya dijadwalkan dimulai pada 2 Agustus 2025, mulai pada Senin, 4 Agustus di Sekolah Guru Meru, Sekolah Meru, dan Sekolah Menengah Putri Kaaga.
Dalam surat edaran kepada pejabat pendidikan yang ditanggal 16 Juli, kementerian menyatakan bahwa Konser Gala yang awalnya dijadwalkan pada 13 dan 14 Agustus 2025 akan diadakan pada 16 Agustus 2025.
Komunikasi yang dikirim oleh Kepala Direktorat Koordinasi Lapangan dan Kegiatan Non-Akademik, Nelson Sifuna, tidak mengungkapkan tempatnya.
Selama Gala tahun lalu diEldoret, Sekolah Dasar Ketebat dari Teso North, Kabupaten Busia, tampil dengan Akisuk, tarian tradisional Iteso yang menampilkan lompatan penuh kegembiraan.
Ini adalah debut mereka di panggung nasional, namun mereka meraih skor mengesankan sebesar 90 persen dalam kategori mereka, sehingga mendapatkan tempat mereka di Konser Negara.
Dengan platform yang diajukan oleh Bitok, para kinerja terbaik tahun ini —banyak dari mereka yang belum pernah bepergian melebihi wilayah kecamatan mereka— dapat diundang untuk tampil di festival seni internasional, konferensi, atau acara diplomasi budaya.
Sekolah Dasar Karanda dari Kisumu juga memukau dalam gala dengan tarian Dodo yang penuh semangat, mewakili budaya Luo.
Mereka memenangkan kelas mereka dengan 92 persen dan maju ke Konser Negara, memukau penonton dengan tata tari yang matang dan energi muda.
Bagi para penampil muda ini, paparan global dapat berarti pertukaran budaya dalam skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya, menampilkan tradisi Kenya di luar negeri sambil memperoleh keterampilan dan jaringan baru.
Selama festival nasional 2022 di Kisumu, Joshua Mutua Mbiti dari Sekolah Dasar Miangoni melakukan nyanyian Kamba yang menyampaikan keluhan tentang dampak sosial teknologi informasi.
Pembawaannya membuat senyuman dari para pejabat yang biasanya pendiam, termasuk Sekretaris Kabinet Pendidikan saat itu George Magoha.
Seorang seniman yang menggabungkan puisi, warisan budaya, dan komentar sosial dapat menemukan audiens yang antusias di forum seni remaja internasional atau dialog budaya.
Peserta sebelumnya dan para pembimbing mereka menyatakan bagaimana kesuksesan festival membentuk ambisi.
"Setiap kali siswa kami berhasil, terasa seperti kemenangan pribadi... Ini adalah pengingat yang kuat tentang dampak yang dapat kita berikan ketika kita percaya satu sama lain," kata seorang perwakilan dari Bridge International Academies selama gala 2024.
Guru lain menambahkan: "Kita perlu sepenuhnya menerima CBC; ini semua tentang menumbuhkan bakat hingga tingkat di mana siswa akhirnya dapat menghasilkan uang dari keahlian mereka."
Rencana Bitok dapat mengikuti model dari luar negeri, seperti Eurovision Young Musicians di Eropa atau Festival Seni Junior Internasional Korea Selatan, di mana pemenang nasional dibina melalui audisi, bimbingan, dan kemitraan sebelum tampil di luar negeri.
Platform-platform ini sering mengarah pada beasiswa, pertukaran budaya, dan jalur profesional, membuktikan bahwa seni remaja dapat mendorong pertumbuhan pribadi maupun nasional.
Bagi anak-anak yang suara dan gerakannya menceritakan kisah komunitas mereka, usulan ini lebih dari sekadar kebijakan—ini adalah janji.
Janji bahwa tepuk tangan yang dimulai di ruang pertemuan yang penuh di Kenya dapat mengikuti mereka ke panggung-panggung besar dunia.
"Anak-anak kita berbakat. Mari kita tidak hanya merayakan bakat mereka; mari kita memberdayakan mereka untuk menghasilkan dari itu. Kita harus mendukung struktur yang memperdagangkan kreativitas tanpa mengeksploitasi seniman," kata PS, melemparkan tantangan kepada pemangku kepentingan untuk menjelajahi peluang monetisasi dalam seni pertunjukan agar bermanfaat bagi pembelajar berbakat.