
Penyebab Adrien Rabiot Dikeluarkan dari Tim Marseille
Olympique de Marseille telah memasukkan nama Adrien Rabiot ke dalam daftar jual. Keputusan ini diambil setelah terjadi pertengkaran antara gelandang timnas Prancis tersebut dengan rekan setimnya, Jonathan Rowe. Presiden klub Liga Perancis, Pablo Longoria, menyebut perkelahian di internal tim itu berlangsung dengan tingkat kekerasan yang “tak bisa dipercaya”. Namun, klaim tersebut langsung dibantah oleh sang ibu sekaligus agen Rabiot, Veronique Rabiot.
Respons Keras Veronique Rabiot
Dalam wawancara dengan RTL, Véronique menanyakan alasan manajemen Marseille menyingkirkan anaknya dari skuad. Ia mengatakan bahwa tidak ada yang terluka, tidak ada yang sampai harus ke rumah sakit. Tidak ada hidung patah, bibir robek, atau jahitan. Juga tidak ada yang sampai tidak bisa bekerja. Menurutnya, istilah “kekerasan tak bisa dipercaya” tidak sesuai dengan kenyataan. Ia mengakui adanya insiden adu fisik, namun menilai hal itu tidak cukup untuk membuat anaknya dikeluarkan dari tim.
Ketika tahu anaknya dikeluarkan, rasanya seperti bangunan runtuh menimpa dirinya. Ia merasa tidak mungkin hanya karena itu. Adrien tidak marah, tapi sangat kecewa. De Zerbi bicara soal pengkhianatan, tapi yang dikhianati justru Adrien.
Kritik ke Manajemen Marseille
Veronique juga menyerang kepemimpinan klub, khususnya Presiden Longoria dan Direktur Olahraga Medhi Benatia. Ia mengatakan bahwa presiden dan direktur olahraga memakai jas yang terlalu besar untuk mereka. Mereka tidak berada di tempat yang tepat, tidak punya profil untuk jabatan itu, dan dikonsumsi oleh ego yang terlalu besar hingga tidak bisa mengendalikan emosi mereka.
Ia bahkan menilai situasi di Marseille lebih buruk dibandingkan pengalaman Rabiot di Paris Saint-Germain pada 2019, ketika sang pemain dibekukan dari tim utama selama enam bulan terakhir kontraknya. Ia mengatakan bahwa saat itu mereka sudah mengalami yang terburuk, ternyata salah. Akan menjadi bencana jika Adrien kembali tidak bermain selama semusim penuh. Itu sudah pernah mereka alami dan tidak ingin terjadi lagi.
Harga Jual dan Klub Peminat
Marseille dikabarkan membanderol Rabiot dengan harga sekitar 15 juta euro. Juventus dan AC Milan disebut sebagai dua klub yang paling serius memantau situasi gelandang yang dijuluki “The Duke” itu. Dengan masa depan yang belum pasti, keputusan Marseille menempatkan Rabiot di daftar jual diperkirakan akan memicu dinamika baru di bursa transfer Eropa menjelang penutupan jendela musim panas.
Potensi Pengaruh di Bursa Transfer
Adrien Rabiot adalah pemain yang memiliki reputasi kuat di dunia sepak bola. Keputusan Marseille untuk melepasnya dapat memengaruhi banyak klub yang sedang mencari pemain tengah berkualitas. Juventus dan AC Milan, yang dikabarkan tertarik, mungkin akan mengambil langkah cepat untuk mendapatkan tanda tangan Rabiot. Selain itu, klub-klub lain di Eropa juga mungkin melihat peluang untuk merekrut pemain yang memiliki pengalaman internasional dan kemampuan teknis tinggi.
Tantangan bagi Adrien Rabiot
Pemain yang pernah bermain di beberapa klub besar Eropa ini kini menghadapi tantangan besar. Dari PSG hingga Marseille, ia telah mengalami berbagai situasi sulit. Kini, dengan posisi yang tidak stabil, ia harus bersiap menghadapi perubahan besar dalam kariernya. Bagi Rabiot, ini bukan kali pertama menghadapi tekanan dari manajemen klub. Namun, dengan usia yang semakin matang, ia harus menunjukkan tanggung jawab dan profesionalisme dalam menghadapi situasi ini.
Kesimpulan
Keputusan Marseille untuk menjual Adrien Rabiot menunjukkan bahwa situasi di klub tersebut sedang tidak stabil. Dengan kritik yang datang dari pihak keluarga dan agen, serta minat dari klub-klub besar, masa depan Rabiot kini menjadi sorotan. Apakah ia akan segera bergabung dengan klub baru atau tetap bertahan di Marseille, masih menjadi pertanyaan besar. Namun, satu hal yang pasti, perjalanan karier Rabiot terus menarik perhatian publik sepak bola internasional.