Bupati Landak Menyampaikan Kepedihan Terhadap Tindakan ASN yang Tidak Disiplin Saat Upacara
Pada hari Minggu, 17 Agustus 2025, upacara peringatan detik-detik proklamasi HUT ke-80 Republik Indonesia digelar di halaman Kantor Bupati Landak, Kalimantan Barat. Namun, momen penting ini menjadi sorotan setelah video yang menunjukkan tindakan tidak disiplin dari sejumlah aparatur sipil negara (ASN) viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa ASN tampak duduk santai, mengobrol, menggunakan ponsel, bahkan ada yang merokok saat upacara berlangsung. Hal ini mendapat tanggapan langsung dari Bupati Landak, Karolin Margret Natasa. Ia menyampaikan kekecewaannya terhadap perilaku tersebut dan menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima.
“Saya pastikan para ASN yang ada dalam video tersebut akan mendapat sanksi,” ujar Bupati Karolin melalui keterangan tertulis. Ia menekankan bahwa upacara pengibaran bendera merupakan momen sakral yang harus dihormati. Pemerintah daerah telah melakukan rapat internal untuk menentukan mekanisme pemberian sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
“Kami pastikan sanksi yang dijatuhkan setimpal dengan perbuatan mereka,” tegas Karolin. Ia juga mengingatkan seluruh ASN Pemkab Landak agar kejadian serupa tidak terulang, menekankan pentingnya menjaga kesakralan upacara kemerdekaan.
“Saya mengingatkan seluruh ASN untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak pantas dalam upacara. Hal itu menodai nilai sakral peringatan kemerdekaan,” tutup Karolin.
Riwayat Karolin Margret Natasa
Karolin Margret Natasa lahir pada 12 Maret 1982. Ia adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009–2014 dan 2014–2019 dari daerah pemilihan Kalimantan Barat. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Bupati kabupaten Landak periode 2017–2022.
Karolin juga dikenal sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua Umum dalam organisasi Orang Muda Katolik. Sebagai dokter, ia memiliki nama panggilan "Karolin" dan merupakan anak dari mantan Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, M.H. serta Frederika, S.Pd., yang merupakan guru di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngabang. Suaminya adalah Andreas Quinn.
Karolin menjadi anggota DPR RI periode 2009–2014 melalui Partai PDIP. Ia maju di daerah pemilihan Kalimantan Barat yang mencakup seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Pada Pemilu 2009, Karolin meraih 222.021 suara, yaitu peringkat ketiga terbanyak nasional. Ia kemudian ditempatkan di Komisi IX yang membidangi Kependudukan, Kesehatan, serta Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Selain menjadi anggota DPR-RI, Karolin juga menjabat sebagai anggota MPR-RI. Pada Pemilu Legislatif 2014, Karolin kembali maju sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari Partai PDIP di daerah pemilihan Kalimantan Barat. Ia ditempatkan dalam nomor urut 2 setelah Dolfie O.F.P. Dalam Pemilu 2014, dia meraih 397.481 suara sah yang menempatkannya di peringkat pertama caleg dengan raihan suara terbanyak se-Indonesia.
Karolin ikut dalam Pemilihan umum Bupati Landak 2017, di mana ia merupakan calon tunggal. Total, Karolin memperoleh 226.378 suara (96.62 persen) sementara sisanya memilih kotak kosong. Pada tahun 2018, Karolin bersaing dalam Pemilihan umum Gubernur Kalimantan Barat 2018. Ia meraih 1,08 juta suara (41.8 persen), namun akhirnya dikalahkan oleh wali kota Pontianak Sutarmidji.