
Pengalaman Soimah Pancawati Mengospek Calon Menantu dan Pandangan Psikolog
Soimah Pancawati, seorang penyanyi dan seniman ternama, menjadi perhatian publik setelah mengungkap pengalamannya mengospek pacar anaknya dalam sebuah podcast. Peristiwa ini terjadi saat ia berbincang dengan Raditya Dika di YouTube. Dalam percakapan tersebut, Soimah menceritakan bagaimana ia memberikan kritik tajam kepada pacar putranya, yang akhirnya membuat sang pacar menangis.
Menurut Soimah, ia tidak ragu untuk menyampaikan pendapatnya secara langsung. Ia bahkan menyebutkan bahwa ia memaki-maki dan menanyakan apakah pacar anaknya memiliki hubungan dengan laki-laki lain atau bahkan dengan siswa SMA. Ia mengatakan bahwa hal ini dilakukan karena ingin menunjukkan sisi terburuk dirinya sebagai cara menguji kesabaran calon menantu.
Pada malam hari, ketika sedang tidur, Soimah dibangunkan oleh anaknya yang baru saja mengantar pacarnya. Anaknya bertanya apa yang Soimah katakan kepada pacarnya. Ternyata, perkataan ibunya itu membuat sang pacar ingin memutuskan hubungan. Soimah kemudian menegur anaknya yang terlihat kerepotan menghadapi permintaan putus dari pacar. Ia bahkan menyarankan agar anaknya mencari pacar baru.
Menurut Soimah, sikapnya tersebut dilakukan sebagai bentuk uji coba. Ia percaya bahwa jika calon menantu sudah mundur dari awal, maka mereka tidak akan bisa bertahan dalam jangka panjang. Meski begitu, tindakan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang apakah mengospek calon menantu benar-benar diperlukan.
Apakah Mengospek Calon Menantu Diperlukan?
Psikolog klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., menjelaskan bahwa meskipun setiap orangtua berhak melakukan apa pun terhadap pacar anak mereka, termasuk "mengospek", cara yang digunakan Soimah mungkin tidak cocok untuk semua orang. Joko menekankan bahwa tidak semua orang bisa menerima perlakuan seperti itu, terutama oleh calon mertua.
Ia menilai bahwa tidak perlu merendahkan, mengejek, membentak, atau bersikap judes kepada calon menantu. Bahkan, mengobrol santai sambil meneguk secangkir teh atau kopi bisa menjadi alternatif yang lebih baik. Hal ini bisa membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman dan saling menghargai.
Alasan Calon Mertua Mengospek Calon Menantu
Ada beberapa alasan yang mendorong calon mertua untuk mengospek calon menantu. Pertama, niatnya bisa bermaksud baik. Orang tua biasanya ingin melindungi anak mereka dari pasangan yang tidak baik. Namun, Joko menekankan bahwa tidak semua orang bisa menerima perlakuan kasar atau keras dari calon mertua.
Selain itu, ada juga calon mertua yang mengospek karena pengalaman buruk sebelumnya. Misalnya, jika mereka pernah mengalami perceraian, rasa trauma tersebut bisa membuat mereka bersikap sangat protektif terhadap anaknya. Rasa khawatir akan nasib anak yang sama bisa membuat mereka bertindak dengan cara yang tidak sesuai.
Joko menjelaskan bahwa kekhawatiran ini wajar, tetapi tidak harus diwujudkan dengan kata-kata yang tajam atau keras. Kunci utamanya adalah memberikan dukungan tanpa mengorbankan rasa hormat dan kepercayaan antara calon menantu dan keluarga.
Kesimpulan
Perilaku Soimah Pancawati dalam mengospek pacar anaknya menjadi topik pembicaraan yang menarik. Meski tujuannya mungkin bermaksud baik, penting bagi para orang tua untuk mempertimbangkan cara yang paling efektif dan ramah dalam menghadapi calon menantu. Psikolog menekankan bahwa komunikasi yang sehat dan saling menghargai adalah kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis antara keluarga.