
Isu Pemekaran Daerah di Sumatera Barat
Isu pemekaran daerah kembali menjadi topik yang hangat dibicarakan di Sumatera Barat (Sumbar). Tidak tanggung-tanggung, enam daerah kini tengah dipertimbangkan sebagai calon kota baru. Wacana ini tidak hanya berbicara tentang status administratif, tetapi juga membawa harapan akan pemerataan pembangunan, layanan publik yang lebih dekat, serta tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru di Ranah Minang.
Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat tantangan yang tidak ringan. Persyaratan administrasi dan demografi yang ketat, kesiapan infrastruktur, serta keputusan politik yang matang akan sangat menentukan masa depan wacana ini.
Enam Daerah Calon Kota Baru
-
Painan (Kabupaten Pesisir Selatan)
Sebagai ibu kota Pesisir Selatan, Painan dihuni lebih dari 200 ribu penduduk. Fasilitas pendidikan, kesehatan, hingga sektor perbankan sudah tersedia. Meski demikian, syarat utama pemekaran menuntut ibu kota kabupaten harus dipindahkan ke daerah lain. Keputusan ini tentu tidak mudah. -
Batusangkar (Kabupaten Tanah Datar)
Batusangkar dikenal sebagai kota budaya sekaligus pusat pendidikan di Sumbar. Dengan jumlah penduduk lebih dari 130 ribu jiwa serta daya tarik wisata Danau Singkarak, Batusangkar punya modal kuat untuk naik kelas menjadi kota baru. -
Simpang Ampek (Kabupaten Pasaman Barat)
Pusat aktivitas ekonomi Pasaman Barat ini dihuni sekitar 147 ribu jiwa. Potensinya akan semakin besar jika ada pemekaran kecamatan, karena hal itu akan membantu memenuhi syarat administratif pembentukan kota baru. -
Lubuk Basung (Kabupaten Agam)
Lubuk Basung memiliki tata ruang yang relatif teratur dan fasilitas publik yang memadai. Jika digabung dengan kecamatan sekitar seperti Tanjung Raya dan Tanjung Mutiara, syarat jumlah penduduk untuk pemekaran bisa terpenuhi. -
Pulau Punjung (Kabupaten Dharmasraya)
Menjadi pusat pemerintahan Dharmasraya, Pulau Punjung berkembang pesat. Lokasinya yang strategis di jalur lintas Sumatera membuatnya berpotensi besar menjadi simpul ekonomi sekaligus kota baru yang mandiri. -
Kandidat Daerah Lain
Selain lima daerah di atas, pemerintah daerah juga tengah menimbang wilayah lain yang bisa masuk daftar, meski masih dalam tahap kajian.
Antara Harapan dan Kekhawatiran
Pemekaran kota di Sumbar dipandang sebagai peluang emas untuk:
- Membuka akses pembangunan lebih merata.
- Memperkuat pelayanan publik.
- Menumbuhkan pusat ekonomi baru di berbagai wilayah.
Namun, tanpa perencanaan matang, pemekaran bisa menjadi bumerang. Infrastruktur fisik, ketersediaan dana, serta kesiapan sumber daya manusia menjadi faktor kunci agar kota baru tidak sekadar berganti nama administratif, melainkan benar-benar menjadi motor kemajuan.
Menuju Ranah Minang yang Lebih Maju
Masyarakat Sumbar kini menunggu langkah konkret pemerintah daerah dan pusat. Jika enam calon kota ini benar-benar diwujudkan, Sumbar berpeluang menata ulang wajahnya dengan lebih inklusif, modern, dan berdaya saing.
Pertanyaannya: akankah wacana ini hanya berhenti sebagai wacana, atau justru menjadi tonggak sejarah lahirnya kota-kota baru di Ranah Minang?