
Gempa Bekasi yang Mengguncang Jakarta dan Sekitarnya
Pada malam hari Rabu (20/8), warga Jakarta dan sekitarnya merasakan gempa yang cukup kuat. Guncangan tersebut terasa dalam beberapa detik, memicu perhatian masyarakat terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja. Periset bidang Paleoseismologi dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo, menjelaskan bahwa gempa Bekasi berpusat pada Sesar Baribis, khususnya di segmen Citarum.
Menurut Sonny, gempa tersebut terjadi akibat tekanan dari lempeng sisi selatan yang bergerak ke arah utara. Proses ini menyebabkan pengangkatan lempeng ke atas, sehingga menghasilkan guncangan yang dirasakan oleh penduduk di sekitar wilayah tersebut. Ia menekankan bahwa semua sesar memiliki potensi untuk menghasilkan gempa, termasuk Sesar Baribis yang melintasi Jakarta bagian selatan dan membentang dari timur ke barat.
Potensi Gempa di Sesar Baribis
Sonny menjelaskan bahwa meskipun gempa kecil sering tercatat di patahan Baribis, ada juga catatan tentang gempa berkekuatan lebih dari 7 magnitudo. Namun, untuk mengetahui seberapa besar potensi gempa yang bisa terjadi, diperlukan pengkajian lebih lanjut, termasuk pengukuran panjang patahan di setiap segmen.
Ia memberikan contoh penelitiannya terhadap Sesar Baribis yang berada di sebelah Gunung Tampomas. Dalam kurun waktu 5.000 tahun terakhir, tercatat lima kali gempa besar terjadi di wilayah tersebut. "Potensi gempa di Sesar Baribis bisa jadi lebih besar karena geseran batuan atau endapan yang cukup besar," ujarnya.
Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Gempa
Sonny menegaskan bahwa setiap sesar aktif memiliki potensi gempa, tetapi besarnya kekuatan gempa sangat bergantung pada berbagai faktor. Salah satu hal penting adalah segmentasi sesar. Di setiap sesar aktif, terdapat beberapa segmen yang dapat memengaruhi intensitas gempa yang terjadi.
Contohnya, Sesar Baribis memiliki panjang sekitar 100 km dan terbagi menjadi beberapa segmen seperti Jakarta, Bekasi, Purwakarta, dan Subang. Setiap segmen memiliki karakteristik berbeda, sehingga potensi gempa yang dihasilkan juga berbeda-beda.
Kewaspadaan dan Kesadaran Masyarakat
Meski potensi gempa besar ada di setiap sesar aktif, masyarakat tidak boleh takut. Sonny menekankan pentingnya kewaspadaan tanpa meningkatkan rasa ketakutan. Ia menyarankan agar masyarakat tetap waspada, terutama jika tinggal di dekat jalur sesar aktif. Namun, informasi yang diberikan harus didasarkan pada data dan penelitian yang valid.
"Potensi gempanya apakah besar atau tidak juga tergantung segmennya," ujar Sonny. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami bahwa setiap segmen sesar memiliki risiko yang berbeda. Penelitian dan pemantauan terus dilakukan untuk memperkirakan potensi gempa di masa depan.
Dengan demikian, masyarakat di sekitar Jakarta dan wilayah lain yang berpotensi terkena dampak gempa perlu tetap siaga, tetapi juga tidak perlu merasa cemas. Penting untuk memahami risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.