Catat! Syarat, Alur, dan Biaya Sertifikasi K3 yang Viral Usai OTT Wamenaker

Featured Image

Kasus Korupsi di Sertifikasi K3, Apa yang Perlu Diketahui?

Kasus korupsi yang menimpa Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau dikenal dengan nama Noel telah menjadi perhatian publik. Ia diduga terlibat dalam dugaan pemerasan pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Selain Noel, ada 10 orang lainnya yang juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat ini, Noel ditahan di Rumah Tahanan KPK Gedung Merah Putih selama 20 hari pertama, mulai dari tanggal 22 Agustus hingga 10 September 2025.

Kasus ini memicu pertanyaan tentang proses pendaftaran, syarat, dan biaya sertifikasi K3 yang sebenarnya. Berikut penjelasan lengkap mengenai hal tersebut.

Syarat Sertifikasi K3

Sertifikasi K3 dapat diperoleh oleh pekerja yang telah mengikuti pelatihan resmi dan lulus uji kompetensi. Untuk peserta pelatihan Ahli K3 Umum, syarat umum meliputi ijazah minimal D3/S1, curriculum vitae, fotokopi KTP, pas foto berlatar merah, serta surat keterangan kerja bagi peserta yang merupakan utusan perusahaan. Selain itu, peserta wajib menandatangani pakta integritas sebelum mengikuti pelatihan.

Beberapa lembaga penyelenggara pelatihan K3 seperti PT Garuda Systrain Interindo (GSI) dan PT Centra Artha Prima Indonesia mensyaratkan pengalaman kerja minimal satu tahun di bidang terkait, serta kondisi kesehatan jasmani dan rohani yang memadai.

Alur Pendaftaran Sertifikasi K3

Proses sertifikasi K3 dimulai dengan pendaftaran di lembaga pelatihan resmi yang ditunjuk Kemnaker. Peserta harus melengkapi dokumen administrasi, mengisi formulir, serta membayar biaya pendaftaran sesuai ketentuan. Setelah pendaftaran, peserta akan mengikuti pelatihan sesuai kurikulum yang ditetapkan, mencakup materi peraturan dan perundangan K3, identifikasi serta pengendalian bahaya di tempat kerja, sistem manajemen K3, higiene industri, ergonomi, hingga kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat.

Setelah pelatihan, peserta akan mengikuti ujian, baik tertulis maupun praktik, untuk menilai kompetensi mereka. Peserta yang lulus berhak memperoleh sertifikat Ahli K3 Umum dari Kemnaker. Bagi utusan perusahaan, sertifikat tersebut dilengkapi dengan Surat Keputusan Penunjukan (SKP) serta kartu lisensi kewenangan Ahli K3 Umum (AK3U).

Biaya Sertifikasi K3

Biaya pelatihan K3 bervariasi tergantung jenis, lokasi, dan lembaga penyelenggaranya. Untuk pelatihan Ahli K3 Umum, biaya online training biasanya sekitar Rp4 juta. Sedangkan untuk pelatihan offline, biayanya berkisar antara Rp5,25 juta hingga Rp6 juta, tergantung pada kota dan regional penyelenggaraan.

Selain biaya pelatihan, peserta juga perlu memperhitungkan biaya administrasi tambahan, seperti pengurusan dokumen serta biaya sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk uji kompetensi.

Pentingnya Sertifikasi K3

Sebelumnya, Mantan Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono, menegaskan pentingnya sertifikasi K3 bagi semua perusahaan, sesuai regulasi yang mewajibkan keberadaan Ahli K3 di tempat kerja. “Semua perusahaan membutuhkan ahli K3 sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Makanya, peluang alumni kesehatan masyarakat yang mengambil konsentrasi K3 sangat besar karena perusahaan membutuhkan ahli K3,” kata Caswiyono dalam kegiatan National Seminar of Public Health "Tenaga Kesmas Profesional di Era Smart Society 5.0".

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.