
DSSA Tetap Masuk MSCI Standard Index Meski Bobot Saham Menurun
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), salah satu emiten yang tergabung dalam Grup Sinarmas, telah memastikan diri tetap masuk ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Standard Index untuk bulan Agustus 2025. Meskipun demikian, bobot saham DSSA dalam indeks tersebut mengalami penurunan akibat adanya faktor penyesuaian.
Dalam pengumumannya, MSCI menyatakan bahwa akan menerapkan faktor penyesuaian sebesar 0,5 terhadap Foreign Inclusion Factor (FIF) DSSA. Sebagai hasilnya, nilai FIF perusahaan kini berada di tingkat 0,13, yang merupakan penurunan dari posisi sebelumnya sebesar 0,25. Penurunan ini secara otomatis mengurangi bobot DSSA dalam indeks MSCI Indonesia pada tinjauan Agustus 2025.
FIF memiliki peran penting dalam menentukan kelayakan dan porsi suatu saham dalam indeks global maupun regional. Semakin rendah angka FIF, semakin kecil porsi saham yang dianggap tersedia bagi investor asing. Hal ini menjadi pertimbangan utama dalam menentukan komposisi indeks.
Direktur DSSA, Daniel Cahya dan Alex Sutanto, dalam surat yang dikirimkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), menyampaikan bahwa perseroan menghormati keputusan MSCI yang menetapkan adjustment factor sebesar 0,5. Namun, mereka juga memastikan bahwa DSSA tetap akan masuk ke dalam MSCI Standard Index bulan Agustus 2025.
“Dengan penyesuaian tersebut, perseroan akan tetap masuk ke dalam MSCI Standard Index bulan Agustus 2025,” ujar keduanya dalam pernyataannya.
MSCI menegaskan bahwa perubahan ini akan mulai berlaku pada 21 Agustus 2025. Perubahan ini akan tercermin dalam dokumen Advanced Corporate Event (ACE) Files yang menjadi acuan bagi pelaku pasar.
Komitmen Transparansi Data Free Float
Terkait saham free float, manajemen DSSA menjelaskan bahwa perusahaan telah secara berkala menyampaikan data pemegang saham dan laporan kepemilikan kepada otoritas pasar modal sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini mencakup laporan bulanan registrasi pemegang efek serta keterbukaan informasi lainnya.
“Perseroan akan terus berkomitmen untuk memastikan bahwa data free float disampaikan secara transparan dan terkini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tutur manajemen DSSA.
Struktur Kepemilikan Saham DSSA
Struktur kepemilikan saham DSSA per 30 Juli 2025 terdiri dari beberapa pihak. PT Sinar Mas Tunggal menjadi pemegang saham terbesar dengan 4,61 miliar saham atau sebesar 59,9%. Selain itu, saham treasuri milik perusahaan mencapai 1,51 miliar saham (19,7%), sedangkan publik memiliki 1,57 miliar saham atau 20,4%.
Performa Saham di Bursa
Di lantai Bursa Efek Indonesia, saham DSSA kembali ditutup melemah sebesar 1,75% menjadi Rp78.825 per saham pada perdagangan hari ini, Jumat (22/8/2025). Penurunan ini melanjutkan tren pelemahan dari hari sebelumnya yang turun sebesar 13,13%.
Pergerakan harga saham DSSA mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah. Meskipun demikian, perseroan tetap berkomitmen untuk menjaga transparansi dan keterbukaan informasi guna mendukung kepercayaan para pemangku kepentingan.