Kasus Bayi Alesha, Direktur RSUDAM Janjikan Tindakan Tegas pada Tenaga Medis

Featured Image

Duka Cita atas Kematian Bayi Alesha Erina Putri

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), dr. Imam Ghozali, Sp.An., KMN., M.Kes., menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya bayi Alesha Erina Putri, putri dari pasangan Sandi Saputra dan Nida Usofie. Ia menegaskan bahwa peristiwa ini bukanlah hasil dari kebijakan rumah sakit, melainkan dugaan kelalaian dari oknum tenaga medis serta praktik ilegal terkait jual beli alat kesehatan.

“Kami menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga. Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan akan segera menindaklanjutinya. Jika ada tindakan di luar ketentuan resmi, itu murni tindakan oknum, bukan kebijakan RSUDAM,” ujar Imam saat ditemui di kantor rumah sakit.

Imam menekankan bahwa RSUDAM tidak mentoleransi praktik pungutan liar atau penjualan alat medis secara ilegal. Ia juga menegaskan bahwa setiap dugaan oknum yang meminta biaya tambahan untuk pembelian alat medis akan ditindak tegas.

“Kejadian ini membuka fakta bahwa praktik semacam itu memang ada, dan kami tidak akan membiarkannya. Saat ini kasus ini sedang dibahas secara internal oleh rumah sakit,” ungkap Imam.

Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa rapat tengah berlangsung di Jakarta oleh Komite Medik, Komite Mutu, dan Wakil Direktur Pelayanan Medik untuk merumuskan rekomendasi langkah-langkah terhadap oknum yang terlibat dalam kasus ini.

Mengenai kondisi medis bayi Alesha, Imam mengungkapkan bahwa pasien mengalami kelainan bawaan sejak lahir. Bayi ini menderita kelainan kongenital di mana saraf untuk buang air besar tidak berfungsi akibat saraf terputus, disertai kelainan jantung. Meskipun demikian, fokus utama kasus ini tetap pada dugaan permintaan biaya tambahan oleh oknum tenaga medis.

“Masalah utamanya bukan kondisi medis, melainkan oknum yang meminta uang dengan alasan membeli alat. Tindakan semacam ini jelas tidak dibenarkan dan merugikan keluarga pasien,” tegas Imam.

Ia menambahkan bahwa RSUDAM berkomitmen memperketat pengawasan internal untuk memastikan seluruh pelayanan sesuai prosedur. “Siapa pun yang terbukti melakukan praktik di luar ketentuan resmi akan ditindak tegas. Kami ingin memastikan pelayanan di RSUD Abdul Moeloek profesional, transparan, dan tidak membebani pasien dengan biaya tambahan,” ujar Imam.

Direktur RSUDAM juga menegaskan langkah-langkah preventif ke depan, termasuk sosialisasi internal kepada seluruh tenaga medis dan peningkatan pengawasan prosedur penggunaan alat medis. Hal ini dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan di RSUD Abdul Moeloek.

Kasus meninggalnya bayi Alesha ini menjadi peringatan bagi seluruh tenaga medis agar menjalankan tugas dengan integritas dan memprioritaskan keselamatan pasien di atas segalanya. RSUDAM berkomitmen menjadikan pelayanan rumah sakit lebih aman, transparan, dan profesional bagi seluruh pasien.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.