Seorang mantan presiden Asosiasi Medis Dunia, Dr. Osahon Enabulele, telah meminta Pemerintah Federal untuk menghentikan penggolongan tenaga medis ke dalam struktur pelayanan sipil umum, dengan memperingatkan bahwa penelantaran terhadap kebutuhan unik mereka terus mendorong migrasi massal dokter dari Nigeria.
Enabulele, mantan presiden Nigerian Medical Association dan Commonwealth Medical Association, mengatakan kegagalan pemerintah mengakui peran dan tantangan yang berbeda dari tenaga kesehatan telah membuat banyak profesional "terdampar, tidak termotivasi, dan tidak patriotik".
Berbicara di National Health Summit 2025, yang diselenggarakan secara virtual oleh Nigerian Association of Resident Doctors dan diawasi olehPUNCH Healthwise, mantan presiden WMA berargumen bahwa tenaga kesehatan Nigeria telah secara konsisten diabaikan oleh evaluasi pekerjaan yang dilakukan di bawah sistem pemerintahan sipil standar, yang gagal memahami struktur, intensitas, dan tanggung jawab pekerjaan medis.
Saat ini, setiap tenaga kesehatan hampir seperti anak yatim yang tidak percaya bahwa negara ada untuknya atau dirinya. Itulah sebabnya mereka meninggalkan tempat ini.
"Jika Anda melakukan evaluasi pekerjaan hari ini, Anda akan menemukan tenaga kerja kesehatan sama sekali dalam posisi yang merugikan. Struktur saat ini tidak memahami apa yang kita perjuangkan," tambahnya.
Untuk mengatasi hal ini, ia meminta pembentukan segera Komisi Layanan Kesehatan yang khusus, terpisah dari pegawai sipil tradisional, untuk mengawasi masalah terkait kondisi kerja, gaji, pelatihan, dan kemajuan karier bagi tenaga kesehatan.
Menurutnya, salah satu reformasi kebijakan yang paling mendesak adalah pembentukan komisi layanan kesehatan nasional.
Berbeda dengan praktik saat ini, di mana tenaga profesional kesehatan diserap ke dalam struktur pelayanan sipil inti yang tidak memahami sifat unik mereka, sebuah komisi yang didedikasikan untuk pekerja kesehatan akan memahami kebutuhan mereka dan secara efektif menangani masalah kondisi kerja, kompensasi, pelatihan, dan perkembangan karier.
"Kami membutuhkan komisi kesehatan, seperti NUC di bidang pendidikan, yang memahami kekhasan sektor kesehatan. Komisi ini harus mencakup semua profesional kesehatan, tetapi dokter harus ditempatkan dalam posisi utama," katanya.
Sekretaris eksekutif NMA sebelumnya juga mengkritik ketidakhadiran investasi pemerintah di sektor kesehatan meskipun negara tersebut memiliki beban penyakit yang berat.
Ia memperingatkan bahwa Nigeria saat ini membutuhkan lebih dari 300.000 dokter tambahan untuk memenuhi permintaan kesehatan yang meningkat, mengimbau otoritas untuk memperluas jumlah sekolah kedokteran dan lembaga pelatihan.
Ia mencatat, "Kami hanya menyentuh permukaan. Nigeria membutuhkan antara 3.000 hingga 4.000 sekolah kedokteran untuk mengatasi kekurangan tersebut. Pernyataan kebijakan saja tidak cukup. Kami membutuhkan investasi nyata."
Ia juga meminta pemerintah untuk menghubungkan gaji tenaga kesehatan dengan inflasi dan meningkatkan infrastruktur tempat kerja serta akses kredit dan asuransi.
Dokter mencatat bahwa ini adalah standar dasar di negara-negara yang berhasil mempertahankan tenaga kerjanya.
Merujuk pada Compact Kesehatan dan Tenaga Kerja Perawat Global yang diluncurkan di Pertemuan Kesehatan Dunia di Jenewa, Enabulele memanggil pemimpin Afrika untuk segera menerapkan ketentuannya guna menjamin, memotivasi, dan mempertahankan tenaga kesehatan.
Menurutnya, kesehatan adalah faktor utama dalam kemakmuran ekonomi, namun Nigeria dan negara-negara Afrika lainnya gagal menangani sektor ini sebagai prioritas, meskipun menanggung lebih dari 25 persen beban penyakit global dengan kurang dari satu persen tenaga kerja kesehatan global.
Ia menekankan pentingnya menghubungkan gaji tenaga kesehatan dengan inflasi, menyatakan bahwa gaji yang stagnan telah mengurangi rasa cinta tanah air dan produktivitas.
"Kamu tidak bisa memberi saya gaji XYZ hari ini dan meninggalkannya selama 10 tahun lagi. Negara-negara maju secara dinamis mengevaluasi dan menyesuaikan struktur gaji tenaga kesehatan secara teratur," katanya.
Enabulele juga mengecam kondisi infrastruktur kesehatan yang memprihatinkan di Nigeria, menggambarkan banyak ruang konsultasi sebagai "tidak layak digunakan dibandingkan fasilitas standar ruang keluarga" yang tersedia di luar negeri.
Ia meminta pemerintah untuk menyetarakan pernyataan kebijakan dengan investasi nyata dalam pelatihan, retensi, dan infrastruktur, menyebutkan bahwa tanpa komitmen seperti itu, Nigeria berisiko kehancuran total sistem kesehatannya.
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. (Syndigate.info).