Bolehkah Mandi Besar Tanpa Alasan? Penjelasan Buya Yahya tentang Niat dan Cara yang Benar

Featured Image

Pengertian Mandi Besar dalam Islam

Mandi besar atau mandi wajib merupakan salah satu bentuk ibadah yang dilakukan ketika seseorang sedang dalam keadaan hadas besar. Hadas besar terjadi setelah berhubungan badan, haid, nifas, melahirkan, atau mimpi basah. Namun, banyak orang masih mempertanyakan apakah boleh melakukan mandi besar tanpa alasan yang jelas hanya karena keinginan semata.

Penjelasan Tentang Hukum Mandi Besar Tanpa Sebab

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya, mandi besar tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa adanya sebab syar’i. Jika seseorang mandi besar tanpa memiliki hadas besar, maka hal tersebut termasuk mempermainkan ibadah. Ia menjelaskan bahwa selagi seseorang tidak mengalami hadas besar, maka ia tidak diperkenankan untuk berniat mandi besar. Hal ini bisa menimbulkan penyakit was-was dalam hati, terutama bagi mereka yang terbiasa berniat mandi besar setiap kali mandi.

Niat dan Rukun Mandi Wajib Menurut Syariat

Buya Yahya menegaskan bahwa mandi wajib hanya memiliki dua rukun utama, yaitu niat dan mengguyurkan air ke seluruh tubuh. Dalam mazhab Imam Syafi’i, niat lebih utama dilafalkan dengan lisan agar hati lebih mantap, meskipun niat dalam hati saja sudah mencukupi. Seseorang diperbolehkan membaca niat ketika air mulai menyentuh tubuhnya, dan harus memastikan bahwa seluruh tubuh benar-benar terkena air, termasuk lipatan-lipatan kulit serta bagian yang tersembunyi.

Bacaan Niat Mandi Hadas Besar

Setiap penyebab hadas besar memiliki bacaan niat masing-masing. Berikut beberapa contoh niat mandi besar sesuai penyebabnya:

  • Setelah berhubungan badan: “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhol lillaahi ta’aala.”
    (Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala.)

  • Setelah haid: “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anin haidhi lillaahi ta’aala.”
    (Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena haid fardhu karena Allah Ta’ala.)

  • Setelah melahirkan: “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anin wilaadati lillaahi ta’aala.”
    (Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena melahirkan fardhu karena Allah Ta’ala.)

  • Setelah nifas: “Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anin nifaasi lillaahi ta’aala.”
    (Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena nifas fardhu karena Allah Ta’ala.)

Tata Cara Mandi Wajib yang Lengkap

Berdasarkan kitab-kitab fiqih, tata cara mandi wajib dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Membaca niat sesuai sebab hadas besar.
  2. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
  3. Membersihkan kotoran yang ada di tubuh dengan tangan kiri.
  4. Mencuci tangan kembali dengan sabun atau tanah.
  5. Berwudhu sebagaimana akan melaksanakan salat.
  6. Menyela pangkal rambut dengan jari yang sudah dibasahi air hingga mengenai kulit kepala.
  7. Mengguyur air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan lalu kiri.
  8. Memastikan seluruh lipatan tubuh dan bagian tersembunyi ikut terkena air.

Hikmah dan Manfaat Mandi Besar

Selain sebagai bentuk ketaatan pada syariat, mandi besar juga memiliki manfaat kesehatan. Dengan mengguyurkan air ke seluruh tubuh, kotoran dan keringat dapat dibersihkan secara tuntas sehingga tubuh terasa segar. Para ahli medis juga menyebutkan bahwa mandi rutin, terutama setelah aktivitas berat, dapat membantu melancarkan peredaran darah dan merilekskan otot.

Namun, mandi besar berbeda dengan mandi biasa. Yang membedakan adalah adanya niat ibadah dan syarat mengguyur seluruh tubuh secara merata. Karena itu, seseorang tidak bisa sembarangan berniat mandi besar tanpa adanya alasan syar’i yang jelas.

Kesimpulan

Dari penjelasan Buya Yahya, mandi besar hanya boleh dilakukan jika ada penyebab hadas besar. Tidak diperkenankan seseorang berniat mandi besar tanpa sebab karena bisa menjerumuskan pada was-was dan mempermainkan ibadah. Oleh sebab itu, penting memahami tata cara, niat, serta sebab-sebab mandi wajib agar pelaksanaannya sesuai dengan syariat Islam dan membawa keberkahan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.