Video Remaja Surabaya Bawa Sajam Viral, Eri Cahyadi Buka Rahasia

Featured Image

Aksi Tawuran Pelajar di Surabaya Utara Menghebohkan Warga

Aksi tawuran yang diduga dilakukan oleh sejumlah pelajar di wilayah Surabaya Utara kini menjadi perhatian publik. Video pendek yang beredar di media sosial menampilkan para remaja saling mengejar sambil membawa senjata tajam seperti celurit. Adegan tersebut memicu kekhawatiran dan rasa tak nyaman di kalangan warga setempat.

Video tersebut menunjukkan adegan yang mencekam, di mana para remaja terlihat berlarian di jalanan sambil berteriak dan mengacungkan senjata tajam. Peristiwa ini langsung menyebar cepat dan menjadi topik utama dalam diskusi warganet. Banyak netizen menyampaikan kekecewaan mereka terhadap tindakan yang dianggap tidak bertanggung jawab dan bisa merusak ketenangan lingkungan.

Menanggapi situasi ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung mengambil langkah tegas. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolres Tanjung Perak untuk menangani kasus ini. Meskipun dua pelaku sudah diamankan, ia menegaskan bahwa semua pihak yang terlibat harus ditangkap.

"Kemarin saya meminta Pak Kapolres Tanjung Perak untuk menangkap semuanya. Ada dua yang ditangkap, tapi saya minta semuanya ditangkap," ujarnya dengan tegas pada hari Kamis (21/8).

Eri menjelaskan bahwa tawuran ini dipicu oleh masalah sepele terkait sepak bola. Menurutnya, konflik yang awalnya tidak signifikan berujung pada tindakan anarkis yang sangat meresahkan.

"Itu kan gara-gara sepak bola, ada yang tidak cocok akhirnya seperti itu. Kejar-kejaran itu membuat warga tidak nyaman," katanya.

Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, Eri menekankan pentingnya peran serta masyarakat melalui program Kampung Pancasila. Menurutnya, inisiatif ini merupakan kesempatan tepat untuk mengakhiri kebiasaan tawuran yang selama ini marak terjadi.

"Dengan Kampung Pancasila inilah momen kita untuk menghilangkan yang seperti itu. Orang tua dan kampung harus ikut andil, menjaga anak-anaknya," jelasnya.

Setelah para pelaku ditangkap, Eri berencana menyerahkan mereka kembali ke Rukun Warga (RW) masing-masing. Tujuan dari tindakan ini adalah agar warga dapat mengetahui siapa saja yang terlibat dan bersama-sama melakukan pembinaan terhadap mereka.

"Jadi, ke depannya, ini fungsi Kampung Pancasila untuk menghilangkan hal-hal seperti ini. Kita bina, kita kembalikan ke RW, jadi nanti warga tahu sehingga bisa saling mengingatkan," ungkapnya.

Selain itu, Eri menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah pembinaan, bukan hukuman. Rencananya, para remaja tersebut akan dikumpulkan di kampung-kampung untuk diberikan kegiatan positif. Ia yakin bahwa pembinaan yang melibatkan pemerintah, orang tua, dan warga akan lebih efektif dalam mencegah tindakan negatif di masa depan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال

Bot Trading Spot Binance dan Bitget

Bot perdagangan crypto menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu Anda dalam melakukan perdagangan crypto di Market Spot (Bukan Future) secara otomatis dengan mudah dan efisien serta anti loss. Sistem Aiotrade terintegrasi dengan Exchange terbesar di dunia (Binance dan Bitget) melalui Manajemen API.